2016 Hanya Satu Trotoar Diperbaiki

2016 Hanya Satu Trotoar Diperbaiki

PURBALINGGA – Kondisi sejumlah trotoar di kota banyak yang membutuhkan perbaikan karena usang dan rusak. Namun tahun 2016 ini, hanya satu dari empat trotoar yang diberi anggaran perbaikan. Sedangkan empat lainnya hanya diberikan anggaran Rp 200 juta untuk pemeliharaan dan penambalan yang rusak. Satu jalur trotoar yang mendapatkan anggaran perbaikan tahun ini adalah  trotoar di ruas Jalan Jenderal Sudirman Timur. Perbaikan trotoar ini  dianggarkan Rp 2,7 miliar dengan rencana awal sejak tahun 2015 lalu.  Karena tahun 2015 gagal dilelang, maka proyek itu direalisasikan pada anggaran tahun ini. Kasi Pertamanan Bidang Kebersihan dan Pertamanan pada Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Purbalingga, Tri Nuryanto menyebutkan, empat trotoar yang hanya masuk pemeliharaan yaitu ruas Jalan Jenderal Soedirman Barat, ruas Jalan Letkol Isdiman-Komisaris Noto Sumarsono (Kominot), ruas Jalan Letjen Suprapto dan ruas Jalan AW Sumarmo. Tri merinci, untuk perbaikan trotoar tersebut, pihaknya sudah memiliki proyek rencana fisik atau detail enginering design (DED). Rencananya di trotoar itu akan ditanam pipa memanjang untuk meletakkan kabel telekomunikasi. Sehingga nanti trotoar tidak akan dibongkar jika ada perbaikan kabel telekomunikasi tersebut. "Pekan ini atau pekan depan, kami akan ke Semarang untuk survei harga bahan yang paling bagus. Hal itu untuk menunjang pembuatan dokumen lelang. Yaitu segera dibuat dan diserahkan ke ULP (Unit Layanan Pengadaan) agar bisa segera dilelang," tambahnya. Perbaikan trotoar di ruas Jalan Jenderal Sudirman Timur karena dinilai sudah mendesak dan kondisinya sudah tua. Padahal ada di jalan kota yang dilalui hampir setiap hari dari arah manapun dan sebagai wajah kota. “Pertimbangan awal adanya perbaikan ini karena trotoar di Jalan Jenderal Sudirman Timur sudah tua dan fisiknya model lama. Kita akan buat lebih bagus dan menyesuaikan kondisi saat ini,” jelasnya. Pihaknya juga mengakui, secara umum fungsi sejumlah trotoar di kabupaten Purbalingga dinilai masih belum optimal. Misalnya karena sudah tidak layak dan rusak karena akar pohon dan selain itu untuk area berjualan pedagang kaki lima dan toko. “Kadang masih ada toko maupun warung yang area dagangnya menjorok ke trotoar. Kondisi itu jelas membuat fungsi trotoar berkurang. Kami sudah berkoordinasi dengan Sat Pol PP yang siap melakukan pendekatan dan pembinaan,” jelasnya. (amr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: