Ormas Lawan NKRI Wajib Ditindak Tegas
PURBALINGGA – Fenomena organisasi massa (Ormas) tertentu yang fundamentalis dan berhasil menggaet kaum intelektual kembali muncul. Bahkan diduga telah menyebabkan beberapa PNS di Purbalingga dan sekitarnya menghilang hingga saat ini. Jika ormas itu terbukti terang- terangan tidak mengakui Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan ideologi Pancasila, pemerintah melalui instrumen yang ada harus berani menindak tegas hingga ke akar- akarnya. “Tindakan tegas itu bisa dengan melarang izin dan perkembangan ormas tertentu untuk ada di Indonesia. Kami menilai ini juga tugas intelijen agar lebih cermat dan bertindak lebih awal. Namun kami menilai, saat ini sedikit lamban hingga ormas yang diduga menyebabkan orang hilang itu kembali muncul,” papar anggota DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Taufiq R Abdullah di sela silaturahmi dengan warga NU dan PKB Purbalingga di salah satu rumah makan, Sabtu (9/1) kemarin. Pada kegiatan reses dan tasyakuran usai gelaran Pilkada Purbalingga itu, Taufiq juga menilai, PNS dan profesi intelektual lainnya sudah terpengaruh secara ideologi. Sehingga rela meninggalkan tugas yang wajib diembannya dan loyal kepada negara. “PNS juga memiliki aturan yang harus ditegakkan, mereka harus disiplin dan setia pada negara. Kami menilai, PNS yang hilang itu sebenarnya orang yang tersesat. Mereka tetap harus ditolong agar kembali ke jalan yang lurus dengan pembinaan,” tambahnya. Mantan Wakil Sekretaris Jenderal PBNU ini juga menegaskan, sebenarnya secara kasat mata ormas itu ada dan bergerak atraktif namun tidak selalu masif. Gerakan mereka merangkul para tokoh terpelajar yang cukup memiliki pengaruh. "Kelompok yang semacam ini jika secara ekstrim tidak melawan ideologi Pancasila dan NKRI, kalau bisa dibina, diajak dialog bersama sehingga pemahaman mereka terhadap ideologi bisa diluruskan. Karena mereka diduga tersesat dan belajar dari pihak-pihak yang tidak jelas sumbernya. Tapi saya tidak mengatakan itu kelompok sesat. Para tokoh agama hendaknya ikut menjembatani melalui forum dialog,” tuturnya. Diberitakan sebelumnya, tiga PNS yang berdomisili di Purbalingga dikabarkan menghilang sejak beberapa waktu lalu. Masing-masing Kasubag Rapat pada Sekretariat DPRD Purbalingga, Widodo Panca Nugraha warga Perum Babakan Baru, Desa Babakan, Kecamatan Kalimanah; Sekretaris Kelurahan Kembaran Kulon Kecamatan Purbalingga Praptono Adi bersama keluarga; dan dosen Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Iskandar Sobri warga RT 3 RW 3 Desa/Kecamatan Padamara bersama keluarga.(amr/adv) KETERANGAN FOTO Dialog : Taufiq R Abdullah ketika menyambangi warga NU dan PKB di salah satu rumah makan di Purbalingga, Sabtu (9/1) kemarin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: