Sawah Tergenang, Petani Tambak Ajukan Klaim Asuransi

Sawah Tergenang, Petani Tambak Ajukan Klaim Asuransi

SURVEI : Tim Jasindo, BPP Tambak, perangkat desa dan petani melakukan survei lokasi sawah tergenang terdampak hujan dan luapan sungai, Rabu (22/6). (FIJRI/RADARMAS) TAMBAK - Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Tambak, mencatat areal persawahan seluas 18,59 hektare di Desa Karangpetir tergenang air terdampak hujan dan luapan sungai. Sehubungan dengan hal tersebut, Kelompok Tani Sarwodadi mengajukan klaim asuransi usaha tani padi (AUTP) ke Jasindo. Kepala Cabang Jasindo Purwokerto Dimas Prakoso menjelaskan, pihaknya merespon laporan petani dengan melakukan survei lokasi genangan sawah. Kelompok Tani Sarwodadi mengirim berkas klaim pada Senin (20/6) lalu. Foto saat itu menunjukan areal persawahan masih penuh genangan air. "Kami cek fakta lapangan dan memang ada yang terkena genangan. Tapi, dari penglihatan mata awam, tidak semua masuk kriteria klaim asuransi," jelas Dimas, Rabu (22/6) di lokasi. Sebagian tanaman padi yang tergenang. Setelah debit air di sawah mulai surut, kemungkinan masih ada yang bisa tumbuh kembali. Sehingga, tidak semua luasan sawah yang diajukan klaim asuransi nantinya terealisasi. Salah satu kriteria klaim adalah kerusakan minimal 75 persen. Koordinator Penyuluh BPP Tambak Suwinarto menambahkan, kondisi tanaman padi juga keracunan. Terlalu banyak kandungan fe atau besi. https://radarbanyumas.co.id/banyak-petani-banyumas-terdampak-banjir-yang-tidak-terjamin-karena-berhenti-asuransi/ Hal tersebut tampak pada permukaan air yang memerah. Pemicunya, tingkat keasaman terlalu tinggi. "Tanaman padi yang tergenang berumur 28 hari dan varietas ciherang," tutup Suwinarto. (fij)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: