Kemarau Basah, Puluhan Jiwa di Desa Nusadadi Sumpiuh Terdampak Krisis Air Bersih
BANYUMAS - Berbeda dengan kemarau tahun lalu, kondisi kemarau tahun ini diistilahkan kemarau basah. Hal itu diungkapkan Titik Puji Astuti, Kepala Pelaksana BPBD Banyumas melalui Andi Riss, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Banyumas. Yaitu berdasarkan BMKG, musim kemarau tahun ini adalah kemarau basah. "Jadi meskipun kemarau, tapi ada hujan sedikit-sedikit. Dan kondisi tersebut terjadi juga ternyata di Kabupaten Banyumas," katanya kepada Radarbanyumas.co.id, Senin (6/9). https://radarbanyumas.co.id/warga-nusadadi-krisis-air-bersih-kondisi-air-asin-dan-keruh/ Pada tahun lalu biasanya kekeringan mulai terjadi pada bulan Agustus, adapun pada tahun ini, Ia menyebutkan, terdapat dua desa yang telah mengalami kekeringan di Banyumas. "Waktu itu sekitar awal bulan Juni sempat juga tapi sudah ada hujan lagi, itu di Banjarpanepen. Kita sudah dropping air bersih dua kali tapi kemudian hujan sedikit-sedikit, dan kekeringannya berhenti," lanjutnya. Kemudian pada awal bulan September ini, kekeringan terjadi Grumbul Nusapule Desa Nusadadi Kecamatan Sumpiuh dengan jumlah 16 KK 56 jiwa yang terdampak "Yang di Desa Nusadadi, hari ini kita kirim air bersih. Dan kemungkinan ini kalau di Sumpiuh sudah ada yang mulai kering, di Purwojati kemungkinan juga, biasanya desa Kaliputih sama Kalitapen mulai juga, tapi ini belum ada info dari kedua Desa itu," terangnya. Dimana antisipasipun, menurutnya, telah disiapkan jika dampak kekeringan bertambah pada kemarau basah ini. "Dan kita sudah menyiapkan antisipasi untuk beberapa desa yang rawan, apalagi seecara khusus ini memang kemarau basah," pungkasnya. (win)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: