Sulit Dapat Air Bersih, Puluhan Warga Beji Geruduk Balai Desa

Sulit Dapat Air Bersih, Puluhan Warga Beji Geruduk Balai Desa

BANYUMAS - Puluhan warga dari Grumbul Beji Lor, Desa Beji, Kecamatan Kedungbanteng, menggeruduk kantor balai desa setempat, Selasa (2/6). Mereka mendatangi Kantor Balai Desa Beji lantaran kesulitan mendapat air bersih di wilayahnya. Sumber air tersebut dari eks PNPM yang dibangun sekira 10 tahun lalu. Salah satu warga, Nur Fuad menjelaskan kondisi tersebut sudah kritis karena 80 persen kebutuhan air digunakan oleh warga untuk konsumsi. Bahkan sudah dari awal adanya Pamsimas, kondisi air yang mengalir sudah keruh. https://radarbanyumas.co.id/bupati-cek-lokasi-ini-penjelasan-bupati-soal-kotornya-air-pdam-di-perumahan-karen-sokaraja/ "Kami sudah mencoba berulang kali untuk audiensi dengan kades namun kita tidak pernah ditemui sama sekali. Ibaratnya tidak pernah sama sekali mendengar keluhan warga Beji Lor," katanya. Kondisi tersebut diperparah dengan matinya aliran air eks PNPM pada saat bulan puasa kemarin. Namun, begitu mengalir setelah lebaran kondisi air seperti lumpur. "Air keruh seperti lumpur, makanya kami semua sempat sepakat untuk tidak membayar air iuran selama satu tahun. Karena tidak pernah mendapat penjelasan dari pihak pemerintah desa. Kami sebenarnya mengetahui dalam beberapa waktu ini, air yang diambil untuk warga bersumber dari kolam ikan. Jadi ya kami wajar protes seperti ini," jelasnya. Selama ini warga mengaku mendapat air bersih dengan membeli galon dan meminta kepada warga yang memiliki sumur. Hal ini buntut dengan tidak jelasnya uang yang selama ini ditarik untuk iuran air. "Warga selama ini iuran paling sedikit Rp 40 ribu maksimal bisa sampai Rp 200 ribu," ujarnya. Situasi sempat memanas karena ternyata kepala desa sedang berada di luar kota dan terkesan tidak ingin menemui warga. Warga yang geruduk balai desa hanya ditemui oleh sekretaris desa (Sekdes). "Sebenarnya banyak warga yang menunggu hasil pertemuan kami ini. Yang terdampak ada sekitar 400 rumah di Dusun 1," terangnya. Sekretaris Desa Beji, Sutoro mengatakan saat ini, kepala desa sedang berada di Kabupaten Grobogan untuk mengantarkan warganya yang akan menikah. Meski begitu, ia berjanji kepada warga akan menyelesaikan tuntutan warga dalam waktu kurang dari seminggu. Terkait dengan kepengurusan pengelolaan air, dirinya menjelaskan saat ini dipegang oleh BUMDes. "Cuma memang kepengurusannya sedang morat-marit jadi kepengurusan yang lama ndilalah tidak direstui masyarakat. Padahal kepengurusan yang lama mereka yang bentuk juga. Tapi itu kan sudah lama sekali. Karena itu kan eks PNPM kemudian ditunjuk tim pemelihara. Nah pemeliharanya ini berhenti di tengah jalan kemudian diambil alih oleh BUMDes, tapi BUMDes nya bermasalah," paparnya. Ia mendukung sepenuhnya tuntutan masyarakat karena memang air menjadi kebutuhan pokok dan vital. Yang menjadi masalah saat ini, pihak pemelihara tidak menambah debit namun pemasangan jalan terus. "Jadinya debitnya kurang. Kebetulan perencanaan kami mengetahui perihal jalur itu. Nanti kami selesaikan permasalahan ini," pungkasnya. (ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: