Banner v.2

Bule Amerika Nabuh Calung, Bangkitkan Tari Lewat Ngibing, Peringatan Hari Tari Sedunia

Bule Amerika Nabuh Calung, Bangkitkan Tari Lewat Ngibing, Peringatan Hari Tari Sedunia

Bule asal Amerika, Sean Hayward, saat menabuh calung mengiringi penari. DIMAS PRABOWO/RADARMAS BANYUMAS - Lebih dari setahun pandemi membatasi gerak. Termasuk gerak dari pegiat seni, salah satunya kesenian tari. Praktis banyak agenda yang berkaitan dengan kesenian tari mandeg setahun belakangan. Dalam rangka memperingati Hari Tari Sedunia yang jatuh pada 29 April mendatang, Kabupaten Banyumas melihat peluang untuk membangkitkan kembali gairah para penari. Termasuk pegiat seni lainnya yang berkaitan dengan tari. Pemain gamelan atau musik tradisional misalnya. https://radarbanyumas.co.id/diakui-unesco-pantun-resmi-jadi-warisan-budaya-dunia/ LENGGER LANANG: Maestro Tari Banyumas, Riyanto turut memeriahkan peringatan Hari Tari Internasional, Minggu (11/4), di Pendopo Duplikat Si Panji, Banyumas. Ada dua agenda yang dilakukan pada Minggu (11/4) kemarin. Yakni "Mayuh Ngibing" yang digelar di Gedung Kesenian Sutedja Purwokerto, dan "Ngibing Bareng" yang digelar di Pendopo Duplikat Si Panji, Banyumas. Meski begitu, agenda tersebut masih tetap satu tujuan, yakni nguri-uri budaya tari di Banyumas. Kepala Dinporabudpar Banyumas, Azis Kusumandani mengatakan kegiatan Ngibing Bareng di Banyumas juga menjadi salah satu kegiatan untuk mendongkrak pertumbuhan wisata Kota Lama Banyumas. Dukungan masyarakat menjadi sesuatu yang sangat penting. https://radarbanyumas.co.id/kawasan-kota-lama-banyumas-diusulkan-masuk-program-kota-pusaka-pemerintah-pusat/ "Menyadarkan masyarakat untuk mendukung wisata kota lama. Sehingga nantinya optimal dan mengetahui peran masing-masing," jelas Azis. Dalam kegiatan Ngibing Bareng kemarin, ada satu yang menarik perhatian, yakni Bule asal Amerika, Sean Hayward yang terampil menabuh calung. Seno, sapaan akrabnya menilai adanya wisata Kota Lama Banyumas sangat menarik. Sebab, bisa mendukung kesenian lokal. Di tengah situasi berbagai jenis kesenian mulai jarang ditanggap. Terlebih di masa pandemi corona virus. "Minta orang untuk mencintai budaya itu susah. Hal yang perlu dilakukan jika percaya budaya itu penting maka latihan. Jangan ngomong saja. Terus latihan dan semangat untuk melestarikan," ujar Pria berusia 29 tahun di sela kegiatan. Pria yang percaya diri berkomunikasi dengan bahasa ngapak itu menilai perlunya kontinuitas penyelenggaraan budaya di Kota Lama Banyumas. Agar seniman terus hidup. Sebanyak 31 tarian daerah disajikan dalam kegiatan bertajuk Ngibing Bareng. Penari tidak hanya dari Banyumas, juga luar kabupaten. Kegiatan sekaligus memperingati Hari Tari Sedunia. Penari anak-anak hingga maestro tari Banyumas tampil. Lima penari lengger lanang dari Rumah Lengger. Lalu, lengger Riyanto yang datang khusus dari Jepang memukau pengunjung.(fij/ely/bay)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: