Pambacok Asal Cindaga Ditembak Petugas di Pangandaran, Dimakamkan di Banjarsari Ciamis

Pambacok Asal Cindaga Ditembak Petugas di Pangandaran, Dimakamkan di Banjarsari Ciamis

Pelaku pembacokan dan pembakaran rumah di Pasar Wisata Pangandaran diseret petugas dan warga usai ditembak Polisi, Rabu (31/03/21) malam. PANGANDARAN - Karim (52), membacok 5 tetangganya, lalu membakar kios di Blok A Pasar Wisata Dusun Karangsari RT 01 RW 02 Desa Pananjung Kecamatan Pangandaran, Rabu (31/03/21) sore. Kapolsek Pangandaran Kompol Suyadi mengatakan, pelaku pembacokan bernama Karim ini berasl dari Desa Cindaga Kecamatan Kabasen Kabupaten Banyumas Jawa Tengah. https://radarbanyumas.co.id/sadis-warga-desa-cindaga-kebasen-bacok-empat-warga-dan-satu-anak-empat-rumah-dibakar-di-kawasan-wisata-pangandaran/ "Pelaku mengamuk kemudian membacok tetangganya sebanyak lima orang. Tiga diantaranya berusia dewasa, lalu ibu dan anak balitanya. Seluruh korban mengalami luka," teranngnya kepada wartawan Rabu malam. Ia menuturkan, bahwa saat pelaku sedang ngamuk tiba-tiba langsung naik ke atap rumah dengan membawa senjata golok, pihaknya sempat memberikan peringatan untuk menyerah kepada pelaku. Namun karena tidak menggubris peringatan dari Polisi, akhirnya pelaku pembacokan ditembak. "Pelaku diperingati sampai tiga kali," katanya. Pelaku pembacokan dan pembakaran rumah di Pasar Wisata Pangandaran diseret petugas dan warga usai ditembak Polisi, Rabu (31/03/21) malam. Lalu jenazah Kirman, pelaku pembacokan serta pembakaran rumah dan kios di Pasar Wisata Blok A Pangandaran dibawa keluarganya untuk dimakamkan di TPU Dusun Cikuya Desa Langkapsari Kecamatan Banjaranyar Kabupaten Ciamis, Kamis (01/04/21). Adik Ipar Kirman, Maman Sukiman (58) yang turut menjemput jenazah di RSUD Pandega, meminta maaf kepada para korban yang mengalami luka parah dalam insiden tersebut. "Kami mohon maaf yang sebesar besarnya kepada anak-anak dan para korban lainya, mudah-mudahan cepat disembuhkan," ungkapnya kepada Radar Kamis (01/04/21). Ia mengatakan, Kirman adalah warga asli Banjaranyar, namun dia sempat berpindah-pindah tempat dan alamat KTP-nya mengikuti istrinya, yang merupakan warga Banyumas Jawa Tengah. "Dia sempat menginap di rumah saya, selama dua malam, tapi waktu pulang saya juga tidak tahu, tidak pamit pula," ujarnya. Kata dja, pelaku tidak sempat curhat apapun, sebelum kejadian pembacokan dan pembakaran kios terjadi. "Sebenarnya dengan adiknya juga renggang hubunganya," jelasnya. Ungkap dia, pelaku suka berpindah-pindah tempat, pernah ke Jawa Tengah, kemudian Padaherang dan terakhir di Kecamatan Pangandaran. "Dia tidak pernah menunjukan prilaku aneh atau seperti orang setres," katanya. Iapun sangat mengikhlaskan kepergian Kirman, akibat timah panas yang menembus tubuhnya. "Tapi mungkin dia ada beban hidup yang berat, karena faktor ekonomi," ungkapnya. Menurut dia, istri Kirman, Amirah memang aga sedikit mengalami gangguan mental. "Kemudian Kirman hanya bekerja sebagai penjahit," tuturnya. (deni nurdiansah/ radartasik.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: