Desa Karanggintung Minim Drainase, Hasil Evaluasi dan Pemetaan Bencana

Desa Karanggintung Minim Drainase, Hasil Evaluasi dan Pemetaan Bencana

PUTUS : Akses jalan desa putus di Desa Karanggintung. FIJRI/RADARMAS KEMRANJEN - Pemerintah Desa Karanggintung Kecamatan Kemranjen melakukan evaluasi atas terjadinya serangkaian bencana alam. Hasil evaluasi diantaranya pembuatan drainase. "Selain dipicu oleh kontur tanah. Juga, minimnya drainase. Sehingga, ke depan sebisa mungkin desa melakukan perbaikan bangunan drainase," kata Kepala Desa Karanggintung Aris Rohmadi, Kamis (26/11). Aris menambahkan pihaknya memerintahkan kepada kepala dusun untuk mengontrol semua saluran air. Menginventarisasi lokasi yang mendesak untuk drainase. https://radarbanyumas.co.id/pengamat-minim-daerah-resapan-air-penyebab-banjir-di-banyumas/ "Banyak kasus terjadi karena air tidak lewat di jalurnya. Sehingga, pergerakan air memicu bencana," tukas Aris. Terlebih sungai yang melintasi Desa Karanggintung merupakan tipe penampung hujan. Sehingga ketika musim penghujan debit air tinggi. Sebaliknya, saat kemarau sungai kering. Hasil evaluasi lainnya adalah keberadaan talud cenderung tidak maksimal. Talud berfungsi untuk menjaga struktur tanah agar tidak bergeser atau longsor. "Pada beberapa titik bencana, talud ternyata tidak begitu berfungsi. Talud ambrol karena tanah bergerak. Kembali lagi, kontur tanahnya yang berupa wadas tertutup tanah," rinci Aris. Pemerintah desa mencatat di wilayah Desa Karanggintung terdapat 19 titik bencana alam. Mulai dari tanah bergerak, longsor, jalan amblas, jembatan terbawa arus air sungai. Total ada 46 kepala keluarga terdampak bencana alam di Desa Karanggintung. Mereka masih mengungsi diantaranya di gedung pos kesehatan desa, rumah kerabat di desa dan di luar desa. (fij)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: