Empat Titik Masuk Banyumas Diperketat

Empat Titik Masuk Banyumas Diperketat

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas melakukan penyemprotan cairan disinfektan di Masjid Agung Baitussalam Purwokerto, Rabu (18/3). PURWOKERTO - Merebaknya virus corona (Covid-19), membuat pemerintah melakukan pengawasan ketat untuk menanggulangi wabah Covid-19. Salah satu yang dilakukan Pemkab Banyumas yakni menerapkan skrining pada setiap arus masuk ke wilayah Banyumas. Kebijakan ini diambil untuk menindaklanjuti rapat lintas sektor yang dilakukan Rabu (18/3). Kepala Dinhub Kabupaten Banyumas Agus Nur Hadie mengatakan, empat titik masuk Banyumas akan dilakukan skrining mulai Kamis (19/3). "Skrining akan dilakukan diempat titik perbatasan. Di antaranya Lumbir, Tambak, perbatasan Banyumas-Purbalingga Kalimanah, dan Pekuncen," ujarnya. Agus menambahkan, setidaknya selama 14 hari Banyumas akan mengerahkan instansi terkait untuk melakukan skrining. Skrining dilakukan pada penumpang angkutan umum yang masuk ke Banyumas, seperti bus AKAP, AKDP, dan travel. "Jadi kami ditugasi untuk ngecek suhu badan para penumpang bus dan kendaraan umum disetiap perbatasan," ujarnya. Skrining dilakukan dengan pengecekan suhu badan. Petugas yang akan berjaga di empat titik seperti Dinhub, Polisi, TNI, Satpol PP, Dinkes, dan pihak terkait lainnya. "Apabila ditemukan orang yang secara medis mungkin ada gejala virus corona, itu puskesmas setempat dulu yang akan bergerak, nanti langsung mengarahkan ke rumah sakit rujukan," terangnya. Hal itu dilakukan sebagai upaya terus bertambahnya orang yang teridentifikasi mengarah pada gejala corona. Hingga Rabu (18/3), Orang Dalam Pantauan (ODP) Covid-19 mencapai 195. Sementara itu, satu Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di RSUD Margono Soekarjo dinyatakan negatif. PDP 1 yang berasal dari Cilacap, rujukan RS Emanuel, sesuai hasil pemeriksaan swab dari Litbangkes dinyatakan negatif. Direktur RSUD Margono Soekarjo, Tri Kuncoro mengatakan, dari hasil pemantauan Rabu (18/3) pukul 07.00 WIB, PDP 1 masih dalam kondisi baik. "Sedangkan dua ODP kini menjadi PDP," katanya. Satu ODP menjadi PDP 6 asal Purwokerto, datang ke IGD RS Margono pada 15 Maret lalu. Pasien mengeluhkan pusing, nyeri telan. Dari riwayat perjalanan, pasien pulang dari Semarang-Solo. Sementara satu ODP lagi juga menjadi PDP. Pasien tersebut pulang umrah 10 Maret lalu, rujukan dari RS Hermina tanggal 15 maret. Sementara PDP lainnya, hingga kini masih menunggu hasil pemeriksaan dari Litbangkes. PDP 2 saat ini dalam kondisi baik, tidak ada keluhan, tidak batuk, luka bekas pungsi kering. PDP 3 keluhan saat ini adalah batuk, pusing berkurang, badan sudah lebih enak.(mhd/aam/nas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: