Apriliana Azzahra, Gadis Penderita Tumor dari Banyumas yang Tinggal di Bawah Kios Rongsok Motor

Apriliana Azzahra, Gadis Penderita Tumor dari Banyumas yang Tinggal di Bawah Kios Rongsok Motor

- Harus Bolak Balik Ke Solo Untuk Berobat - Rumah Sakit Di Banyumas Angkat Tangan BANYUMAS - Berawal dari kondisi sakit hanya pegal biasa sejak 8 bulan yang lalu, Apriliana Azzahra (13) akhirnya hanya tergolek di tempat tidurnya sejak 3 bulan terakhir. Saat putrinya sakit delapan bulan lalu, kedua orang tuanya yaitu Suhad (41) dan Mulyati (40), telah membawa ke Puskemas lalu kemudian dirujuk ke RSUD Banyumas. Apriliana Azzahra sendiri kini tinggal di bawah kios rongsok motor, dekat pos Polisi Bundaran Air Mancur Berkoh Kelurahan Berkoh, Kecamatan Purwokerto Selatan, "Pertama mulai menderita sekitar 8 bulan ke sini. Kan katanya cuma sakit-sakit seperti lelah terus ada yang membesar-membesar. Itupun sudah diherbal selama dua bulan. Sekali beli juga sampai 1,6 juta cuma buat 20 hari. Dan periksa pertama di Puskesmas, terus di rujuk ke Rumah Sakit Banyumas, di Banyumas di suruh ke Solo. Tapi, terus Margono juga, ke Wiradadi juga ke Ananda juga, semuanya harus ke Solo. Terus kita ke sana Orthopedi Solo," ujar Linda Sukenti, perwakilan keluarga Suhad kepada Radar Banyumas di kediaman Apriliana Azzahra, kemarin (11/3). Dikatakan dia, p0erawatan sampai di RS Ortopedi Soeharso Prof Dr. R Soeharso sebanyak 7 kali, RST Slamet Riyadi 2 kali, RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo 2 kali, RS Orthopaedi Purwokerto sekali dan RSUD Dr. Moewardi 1 kali, namun belum mampu ditangani. Baca Juga : Persibas Radar Cup Segera Digelar E-tilang Mulai Diberlakukan di Purbalingga "RSUD Dr. Moewardi mau dua kali ini kalau ke sana lagi, soalnya Orthopaedi di sini saja angkat tangan disuruh ke Solo saja," tambahnya. Meski tidak mengkhawatirkan biaya pengobatan karena adanya BPJS, namun biaya transportasi yang dikeluarkan sampai Rp 1 juta untuk bolak balik berobat ke sana. "Di solo dicek pertama darah, ronsen, selagi tidak bisa dirawat di suruh pulang, dicek di suruh pulang ambil hasil, bolak-baliknya lama itu menunggu hasil, sampai kemarin terakhir di margono katanya bisa bioksit, karena pengennya yang dekat jadi di bioksit dulu. Terus ke Solo lagi, disuruh rujuk ke sana lagi, sudah dibioksitkan luka dan tidak ditutup, jadi disini yang sakit basah, sini juga basah, gak boleh makan obat sih, tidak dikasih obat juga. Hanya diperban" ungkapnya. Linda menerangkan, untuk saat ini, penyakit yang diderita keponakannya itu secara spesifik belum diketahui. "Secara spesifik diagnosanya belum jelas, cuma bilang ini tumor ganas mau ke kanker, tapi tulang itu masih bagus katanya. Kemarin dokternya bilang tulangnya belum kena, tapi cepat-cepat minta dikemo tapi itukan pilihan kemo apa amputasi. Dan disuruh langsung ke Moewardi suruh minta rekomendasi ke Soeharso itu, tapi katanya proses lagi suruh dicek MRI lagi" terangnya. Selain menjalani pengobatan medis, Apriliana juga menjalani pengobatan non medis, hal itu ditempuh dengan harapan penyakit tersebut segera terangkat. "Ini juga sambil itu alternatif juga di Purworejo, sambil medis alternatif minum-minum jamu, karena selama sakit ini belum ada obat-obat itupun pakai herbal karena saat itu menunggu BPJS jadi, kita juga menunggu BPJS karena keadaan seperti ini," bebernya. Karena penyakit ioni, siswi yang diduduk di kelas 8 MTS Model Purwokerto itu, terpaksa 3 bulan terakhir ini harus menghabiskan waktunya ditempat tidur. "Kemarin mau study tour, sudah dapat baju dan kaosnya, tapi begitu mau berangkat tidak bisa jalan. Desember akhir sudah mulai berbaring, yang sudah tidak bisa kemana-mana, kalau sebelum-sebelumnya pakai krak" imbuhnya. Dengan orang tuanya yang berpenghasilan pas-pasan yaitu ayah Apriliana Azzahra yang bekerja sebagai pengantar makanan anak-anak, biaya satu juta rupiah sekali pemeriksaan ke Solo, sangat banyak. Ditambah lagi untuk mengobati penyakit itu agar dapat disembuhkan segera. Untuk mencukupi pengobatan Azzahra, tambah Linda, pihak sekolah sedang berupaya meminta bantuan Baznas. Bagi para dermawan yang ingin membantu meringankan penderitaan gadis belia yang masih duduk di kelas VII Mts Model bisa menghubungi orang tuanya di rumah. (win)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: