Dipimpin Zulhas, PAN Diprediksi Merapat ke Jokowi

Dipimpin Zulhas, PAN Diprediksi Merapat ke Jokowi

fin/radarmas.co.id TERPILIH: Zulkilfi Hasan atau yang akrab dipanggil Zulhas kembali mempimpin PAN. PAN pun diprediksi akan bergabung dengan pemerintah. JAKARTA - Pasca Zulkifli Hasan alias Zulhas terpilih kembali menjadi Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), pengamat memprediksi partai berlambang matahari ini akan merapat ke pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin. Hal ini berkaca dari pengalaman masa lalu. PAN merapat di tengah jalan. Bagaimana dengan fenomena politik nasional pasca keterpilihan Zulhas pada periode kedua ini? Pengamat politik Emrus Sihombing mengatakan, dinamika politik di eksternal PAN akan berpotensi mengulang sejarah. Pada Pilpres 2014 yang lalu, PAN tidak berada di kubu Jokowi-JK. Tetapi pengusung Prabowo-Hatta Rajasa. Namun setelah kemenangan Jokowi-JK sebagai presiden dan wakil presiden, PAN berputar arah menjadi pendukung Jokowi-JK. Mereka pun mendapat kursi di kabinet setelah reshuffle. “Di bawah kepemimpinan Zulhas di PAN periode kedua ini, sangat terbuka lebar PAN akan menjadi bagian pendukung pemerintahan Jokowi-Maruf Amin. Tentu konsekuensi logis politik, PAN berpeluang lagi mendapat kursi di kabinet Jokowi-Maruf Amin,” kata Akademisi Universitas Pelita Harapan tersebut di Jakarta, Rabu (12/2). Ia beranggapan, penempatan kader PAN di kabinet, Jokowi tidak harus melakukan reshuffle kabinet. Masih ada jabatan baru kementerian yang sangat dibutuhkan. Yang belum ada sampai sekarang yaitu Kementerian Inspektorat. Kementerian dan Lembaga Pemerintah yang tugas utamanya melakukan pengawasan secara ketat dan tindakan pencegahan korupsi di semua instansi pemerintah. Selanjutnya, pada politik internal di PAN, pasca kemenangan Zulhas, suhu politik di Kongres PAN V hampir dapat pastikan akan menurun drastis. Para faksi dan aktor politik akan melakukan komunikasi politik yang sejuk dalam rangka berbagi peran dalam struktur kepegurusan partai. “Sebab, sebagai aktor politik, mereka tidak lepas dari keinginan berkuasa di internal partai. Karena itu, para pihak akan mencoba mendekatkan diri dengan Zulhas sebagai Ketum terpilih,” bebernya. Sementara, Zulhas akan berusaha semaksimal mungkin menempatkan kader partai di struktur organisasi yang dapat menjalankan kepetingan politiknya. Selain itu, PAN juga harus berkompetisi dengan partai lain dalam kontestasi politik. Sementara itu, Pengamat Politik Arif Nurul Imam menegaskan, ketua umum terpilih membawa beban berat. Zulhas dituntut harus bisa tegas menentukan arah politik PAN ke depan. “Harus diambil sikap konsisten, mau di pemerintah atau non-pemerintah," ujarnya. PAN, selama ini mengambil sikap politik ambivalen. Di satu sisi masuk ke pemerintah, di satu sisi, kritis seolah-olah menjadi kekuatan penyeimbang atau oposisi di Senayan. “Saya kira sikap ambivalen tidak mendapatkan nilai positif. Ini harus diubah," jelas Nurul. Dia yakin dengan terpilihnya Zulhas, kemungkinan besar akan bergabung di pemerintah. "Kalau yang menang Mulfachri kemungkinan nonpemerintah," tandasnya.(khf/fin/rh/acd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: