Penghujan, Penanganan Pasca Panen Terhambat

Penghujan, Penanganan Pasca Panen Terhambat

DIJEMUR: Gabah milik petani yang sedang dijemur di sawah. ALI IBRAHIM/RADARMAS CILONGOK - Petani di Cilongok mulai memasuki masa panen. Namun dengan kondisi cuaca buruk, salah satunya angin kencang dan hujan deras yang kerap terjadi membuat petani mengalami kesulitan dalam penanganan padi pasca panen. Salah satu wilayah yang mengalami kesulitan dalam melakukan proses pasca panen berada di Desa Karangtengah, Kecamatan Cilongok. Para petani mengaku mengalami kesulitan untuk melakukan aktifitas penjemuran gabah hasil panen akibat curah hujan turun secara tidak menentu dari pagi hingga sore hari. Salah satu petani, Komariah (34) mengaku sudah melakukan panen gabah sejak lima hari lalu. Namun belum bisa dijemur secara menyeluruh akibat hujan berkali kali turun sepekan terakhir ini. Akibatnya sebanyak 10 kuintal gabah miliknya terpaksa dihamparkan di teras rumahnya serta di sejumlah karung dengan ditutupi terpal. Gabah gabah yang diletakkan dalam karung tersebut rencananya akan dijemur saat kondisi cuaca panas terik. "Sekarang cuaca berubah sewaktu waktu bahkan cenderung banyak cuaca buruk dengan hujan dan disertai angin kencang yang berakibat kami tidak bisa menjemur gabah untuk disimpan di lumbung," terang Komariah. Komariah mengungkapkan, penumpukan gabah dengan ditutupi terpal dan karung dilakukan untuk memudahkan mengangkat gabah saat panas dan memindahkannya saat akan turun hujan. Padahal ia mengaku di musim panen sebelumnya dalam dua hari gabah yang dimilikinya sudah bisa kering. Selanjutnya disimpan di gudang penyimpanan dan lumbung yang bisa diambil sewaktu waktu saat membutuhkan. Namun pada masa panen kali ini, ia mengaku membutuhkan waktu lama untuk melakukan proses pengeringan dan sebagian gabahnya sempat berjamur dan tumbuh akar akibat terlalu lama di dalam terpal dalam kondisi basah. Ia mengaku gabah yang tidak segera dijemur mengakibatkan kualitas gabah dan beras menjadi jelek diantaranya berwarna hitam dan mudah hancur saat digiling. Ia memiliki kebiasaan menyimpan berkarung-karung gabah hasil panen sebagian di lumbung setelah sebagian dijual. Ya ini untuk menutup biaya operasional selama melakukan penanaman padi," katanya. (ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: