Wilayah Banyumas Pinggiran Minim LPJU

Wilayah Banyumas Pinggiran Minim LPJU

RUSAK: Jalan kabupaten ruas Grujugan-Mujur yang rusak dan minim LPJU.FIJRI RAHMAWATI/RADARMAS BANYUMAS - Pemasangan lampu penerangan jalan umum (LPJU) untuk wilayah Banyumas dirasa masih belum merata. Faktanya banyak wilayah, terutama di pinggiran yang belum dilengkapi LPJU. Seperti yang terjadi di ruas Grujugan-Mujur, Kemranjen dan ruas jalur Darmakradenan, Ajibarang. Minimnya LPJU ini, dinilai kerap menjadi pemicu laka lantas dan praktik kejahatan. Menurut Kepala Desa Darmakradenan, Harjono, di wilayahnya ada 50 titik ruas jalan yang tidak terdapat LPJU. Kebanyakan, titik tersebut berada di jalur alternatif ke Kecamatan Gumelar dan Desa Karangbawang. "Kalau malam sering terdengar kabar ada kecelakaan dan kejahatan," katanya, Kamis (28/3). Keluhan terkait kondisi jalan yang gelap saat malam hari, disampaikan warga kepada pemerintah desa. Karena wilayahnya rawan kecelakaan dan kejahatan. "Selama ini warga mengeluhkan kondisi jalan yang gelap. Sehingga pemerintah desa selalu mendapatkan keluhan tersebut yang disampaikan warga dalam berbagai kesempatan," jelasnya. Padahal menurutnya, jalur tersebut selalu ramai setiap hari terutama saat malam hari karena warga beraktivitas. "Kami berharap warga sabar karena lampu penerangan jalan sedang kami usahakan untuk bisa dipasang oleh dinas terkait," ujarnya. Terkait dengan keluhan dari warga, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk pengadaan LPJU. "Sebenarnya sudah seringkali kami mengajukan untuk dipasang LPJU, petugas juga sudah ada yang menyurvei, tapi sampai saat ini berlum ada realisasi," pungkasnya. Sementara Kepala Desa Grujugan, Sugeng Susyanto mengatakan, di wilayahnya sedikitnya ada 20 titik yang membutuhkan LPJU hingga perbatasan Kabupaten Cilacap. Sedangkan untuk Jalan Bhayangkara, jalan kabupaten ruas Grujugan-Sirau belum terdapat jaringan PLN. Padahal ruas tersebut rawan tindak kriminal, sehingga membutuhkan penerang jalan. "Total kebutuhan 50 titik lampu penerang. Karena jalan gelap dan sepi. Sering juga menolong korban penjambretan. Setelah isya sudah mulai rawan sampai dini hari," kata Sugeng. Selain minim LPJU, di ruas Grujugan-Mujur juga mengalami kerusakan jalan hingga 1,2 kilometer. Kondisi kerusakan dari ringan, sedang hingga berat. "Sejak 2017 sudah rusak. Memang pernah mendapatkan pemeliharaan jalan tapi tidak bertahan lama. Kerusakan bertambah parah," tukas Sugeng. Dikatakan Sugeng, kerusakan jalan penghubung antar kabupaten itu sudah masuk dalam data Kementerian PUPR. Akan tetapi, hingga kini perbaikan jalan belum terealisasi. Oleh karena itu, setiap tahun kerusakan jalan dan lampu penerang jalan umum selalu diusulkan oleh pemerintah desa dalam e-planning. Sebab, prioritas kebutuhan masyarakat. (ali/fij/why)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: