Distribusi MBG Siswa SD/MI di Pangebatan Belum Normal

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID - Dua minggu paska munculnya dugaan keracunan terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Pangebatan, sampai Senin (13/10) distribusi MBG belum kembali normal.

Kepala SD Negeri Pangebatan, Riyadi mengatakan setelah kasus dugaan keracunan yang menimpa puluhan siswa di sekolahnya akhir bulan lalu, distribusi MBG sampai hari ini, Senin (13/10) belum kembali normal. Tidak ada informasi apapun dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Karanglewas Kidul terkait waktu pendistribusian MBG kembali. Disinggung mengenai penyebab dugaan keracunan, info dari puskesmas hasil uji lab belum diketahui.

"Kami (sekolah) sifatnya pasif. Tidak lagi diberi MBG pun menerima," katanya.

Riyadi mengungkapkan paska kejadian dugaan keracunan terkait MBG yang menimpa siswanya dua minggu lalu, terbaru puluhan siswanya justru sakit dengan gejala seperti Campak. Tidak ada hubungannya dengan MBG, dari 23 anak yang bergejala seperti Campak, delapan anak diantaranya diambil sampel darah oleh puskesmas untuk diuji lab.

BACA JUGA:1.022 Siswa Mirit Terima Penyaluran MBG

"Alhamdulillah hasilnya negatif. Mungkin juga pengaruh musim," terang dia.

Kembali ke MBG, jika memungkinkan untuk adanya penggantian SPPG pihaknya mengusulkan hal tersebut. Kalaupun tidak maka perjanjian MoU antara dirinya dan kepala SPPG sebelumnya perlu ditinjau ulang. Ada penyesuaian-penyesuaian dalam klausul MoU yang diperbaharui mengakomodir kepentingan sekolah.

"Tidak menolak MBG tetapi bakal lebih selektif demi kesehatan anak-anak kami," pungkas Riyadi.

Sama dengan di SD Negeri Pangebatan, Kepala MI Ma'arif NU 01 Pangebatan, Nur Khasanah menyampaikan program MBG pada Senin (13/10) belum kembali normal di madrasahnya.

BACA JUGA:Uji Coba Lele Sebagai Menu MBG Disambut Baik

Terakhir distribusi MBG diterima siswanya pada 26 September 2025. Di SD Negeri Pangebatan terhitung sudah 13 hari sekolah MBG belum lagi diterima siswa. Sementara di MI Pangebatan sudah 11 hari. (yda)

Sumber: