82,9 Persen Produk Pangan di Cilacap Lolos Uji Konsumsi
Produk pangan di pasar tradisional Cilacap yang beredar di masyarakat.-REGINA GAYUH/RADARMAS-
CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Menurut hasil pengawasan Tim Jejaring Keamanan Pangan Daerah (TJKPD) mencatat 82,9 persen dari total sampel yang diuji memenuhi standar keamanan. Maka dari itu dinyatakan mayoritas produk pangan yang beredar di Kabupaten Cilacap sudah aman dikonsumsi.
Kepala Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Cilacap, Teguh Imam Purwanto, menyampaikan bahwa dari hasil tesnya ada 310 sampel yang diperiksa, 257 di antaranya dinyatakan negatif dari paparan zat berisiko.
“Ini menunjukkan sebagian besar produk pangan yang beredar di masyarakat sudah aman. Meski demikian, kami tetap menemukan sebagian kecil sampel yang masih perlu perhatian,” ujarnya.
Sebanyak 53 sampel atau 17,1 persen masih terdeteksi mengandung residu tertentu yang melebihi ambang batas, umumnya berasal dari bahan pengawet maupun residu pertanian. Temuan terbanyak terdapat pada hasil laut awetan, beberapa komoditas pertanian, serta sebagian kecil produk olahan.
BACA JUGA:Wujudkan Ketahanan Pangan, Kilang Cilacap Beri Bantuan Gedung dan Mesin Penggilingan Padi dan Jagung
Menurut Teguh, hasil ini akan menjadi dasar untuk pembinaan dan pengawasan lebih lanjut terhadap pelaku usaha, serta edukasi kepada masyarakat.
“Fokus kami adalah memastikan semua produk pangan ke depan semakin aman, apalagi untuk mendukung program makan bergizi gratis,” katanya.
Untuk menjamin keamanan program Makan Bergizi Gratis (MBG), TJKPD menyiapkan sejumlah langkah. Antara lain memperketat uji sampel pangan di pasar tradisional, pusat distribusi, hingga dapur penyedia MBG. Selain itu, dilakukan peningkatan koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan agar rantai pasok pangan untuk sekolah lebih terjamin.
Pemerintah daerah juga mendorong petani lokal menanam komoditas yang dibutuhkan sekolah, seperti sayuran segar dan buah, guna memperkuat pasokan sekaligus mengurangi ketergantungan dari luar daerah.
“Kami ingin pangan yang masuk ke dapur MBG tidak hanya bergizi, tetapi juga aman, segar, dan berasal dari petani Cilacap sendiri,” pungkas Teguh. (gia)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

