Paspor Karakter, Uji Kejujuran Siswa

Paspor Karakter, Uji Kejujuran Siswa

LAUNCHING: Siswa dan guru berfoto di baliho launching paspor karakter di SMKN 1 Banyumas. FIJRI RAHMAWATI/RADARMAS BANYUMAS - Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Jawa Tengah sedang memasuki era uji kejujuran. Melalui paspor karakter, sikap dan perilaku keseharian siswa tercatat secara rinci. "Sehingga keakurasian isi paspor karakter sangat tergantung dari kejujuran semua pihak," jelas Kasi SMK Balai Pengendali Pendidikan Menengah dan Khusus (BP2MK) Wilayah V Propinsi Jawa Tengah Kustri Saptono. Penilaian sikap siswa tidak hanya oleh guru. Melainkan dari orang tua, teman, dunia industri dan termasuk diri siswa sendiri. Tanpa adanya kejujuran dari elemen tersebut, paspor karakter tidak dapat sukses dalam mendorong pendidikan karakter siswa SMK. Baca: Tersangka Pembunuh Driver Grab Diringkus Talud Ambruk Timpa Ruang KelasHujan Lebat, 14 Keluarga Kebanjiran Sehingga, Kustri menekankan terutama untuk orang tua, dalam menyekolahkan anak tidak hanya memasrahkan pada lembaga pendidikan. Sudah saatnya, orang tua terlibat aktif dalam perkembangan karakter anak. Komponen penilaian di paspor karakter meliputi religius, gotong royong, nasiolisme. Kemudian mandiri dan integritas. Paspor karakter mirip buku diary siswa. "Orang tua memberikan catatan di paspor karakter. Misal, anak salat lima waktu apa tidak. Di rumah membantu pekerjaan rumah apa tidak. Di situlah letak kejujuran semuanya," imbuh Kustri. BP2MK Wilayah V Propinsi Jawa Tengah bakal menugaskan pengawas. Untuk memonitor implementasi paspor karakter. Sehingga pendidikan karakter bukan hanya sebatas catatan di atas kertas. BP2MK Propinsi Jawa Tengah juga menambahkan komponen bebas narkoba, tertib lalu lintas dan sehat reproduksi. Sebanyak seribu paspor karakter di bagi untuk perwakilan 208 sekolah dari Banjarnegara, Purbalingga, Cilacap dan Banyumas. (fij)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: