Guru Didorong Perangi Berita Hoax

Guru Didorong Perangi Berita Hoax

Seorang guru cukup antusias mengikuti seminar nasional dan mengajukan sebuah pertanyaan. ISTIMEWA PURWOKERTO- Berita hoax kasus penculikan siswa sempat viral di Banyumas beberapa waktu lalu. Tak sedikit orang tua resah. Termasuk juga anak-anak di sekolah. Berkaca dari pengalaman tersebut, kalangan guru diharap berada di barisan terdepan memerangi berita hoax. "Salah satu langkah kita dengan menggelar seminar tentang maraknya berita hoax," ujar Sekretaris PGRI Banyumas Budi Triyono SPd. Kamis (8/11) kemarin, PGRI Banyumas menggelar Seminar Nasional di UMP. Tema yang diangkat tentang penguatan karakater guru dalam memeringai berita hoax. Hadir sebagai pembicara Dra Dyah Sri Wilujeng MPd yang juga Widyaiswara Utama P4TK PKn dan IPS dari Malang. Baca: Panjat Pohon Kelapa, Sikat Ayam Warga Budi mengatakan, penguatan karakter tersebut akan diimplementasikan dalam proses belajar dan kehidupan sehari hari. Melalui olah pikir, olah hati, olah rasa dan olah raga. "Orang yag kuat karakternya akan mampu memilah dan memilih. Termasuk bagaimana menyikapi segala jenis berita hoax," katanya. Ketua PGRI Banyumas Drs Takdir Widagdo MPd mengatakan, guru memiliki peranan strategis untuk ikut meredam berita hoax. Menurutnya, dengan penguatan karakter tersebut, guru bisa menyaring berita yang akan di-share. "Yang paling mendasar ialah jangan sampai guru ikut menyebar kecemasan di masyarakat. Guru mesti bisa memastikan berita-berita yang diterima di medsos itu hoax atau bukan," kata dia. Takdir mengakui, media sosial turut berperan dalam penyebaran berita hoax. Dia menandaskan, guru bisa menjadi tauladan dalam menggunakan media sosial. "Ini sangat penting. Gunakan medsos sebisa mungkin untuk menunjang keberhasilan pendidikan," tandasnya. (dis)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: