Peluru Senapan Angin Nyasar, Pemburu Kapok

Peluru Senapan Angin Nyasar, Pemburu Kapok

Terdakwa peluru nyasar usai persidangan. Dia menyatakan kapok bermain senapan angin. FIJRI RAHMAWATI/RADARMAS BANYUMAS-Achmad Nurjan, terdakwa peluru nyasar, mengaku sangat menyesal. Kejadian tewasnya bayi dari Suyatno membuatnya terpukul. Sulit baginya untuk melupakan kejadian tersebut. Dalam persidangan, Hakim Ketua Pengadilan Negeri Banyumas, Enan Sugiarto meminta komitmen terdakwa untuk tidak mengulangi perbuatannya. Caranyatidak menggunakan senapan angin untuk keperluan apapun. "Saudara mau ganti hobi apa setelah nantinya tidak main senapan? Memancing?" ujar Enan Sugiarto dalam persidangan dengan agenda pemeriksaan terdakwa di Pengadilan Negeri Banyumas, Rabu (7/11). Menanggapi hal tersebut, Nurjan menyatakan siap meninggalkan hobinya bermain senapan. Itu sebagai bukti penyesalan dirinya atas peristiwa tragis bersarangnya peluru di otak kecil korban. "Saya kapok. Saya menangis akibat kelalaian saya. Ya, saya suka mencari ikan," kata dia tidak menarik pelatuk. Peluru keluar sendiri ketika senapan sedang diarahkan dari bawah ke atas. Setelah di kokang satu kali olehnya. Nurjan menambahkan, hobi bermain senapan baru dijalani sekitar satu tahun. Selama itu, pernah mengalami senapan angin macet. Namun dapat teratasi tanpa adanya insiden berdarah. Dia sama sekali tidak menduga, niat menolong teman yang senapannya macet berujung duka. (fij)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: