Krisis Air Bersih Warga Cari Air ke Luar Desa

Krisis Air Bersih Warga Cari Air ke Luar Desa

KRISIS AIR: Sejumlah warga saat mengambil sumber air di Desa Pancasan. ALI IBRAHIM/RADARMAS AJIBARANG - Masih banyaknya daerah yang mengalami krisis air membuat sebagian warga desa mengambil air ke desa lain. Salah satunya terjadi di Desa Pancasan, Kecamatan Ajibarang. Tiga mata air yang berada di Desa Pancasan menjadi andalan desa-desa sekitar yang mengalami krisis air bersih. "Siapa saja boleh mengambil air dari sumber di desa kami. Asal dimanfaatkan untuk kebutuhan masyarakat," kata Kepala Desa Pancasan, Ali Saefulrohman kemarin. Mata air yang diambil warga berasal dari mata air Kali Lanang, mata air Kali Kembang dan mata air Pancuran Pitu. Warga desa sekitar seperti Pancurendang, Ajibarang Kulon, Darmakradenan turut memanfaatkan sumber mata air tersebut. Salah satu warga Desa Pancurendang, Daris mengatakan, di daerahnya saat ini mengalami krisis air bersih. Dirinya terpaksa mengambil air di Desa Pancasan karena hanya desa inilah yang dapat menjadi andalan. "Sehari bisa beberapa mengambil air karena memang butuh. Kami mengambilnya dengan truk tangki sekalian untuk disalurkan ke warga kami," jelasnya. Baca: Setiap Hari 6 Pasangan di Banyumas Bercerai UMK 2019 Disepakati Rp 1,7 Juta Tersengat Listrik, Pekerja Bangunan Terpental Selain dari wilayah sekitar, para pengambil air datang dari wilayah Kecamatan Purwojati, Jatilawang hingga wilayah Kawunganten serta Patimuan. Sementara, Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas, Catur Hari Susilo mengatakan, masyarakat perlu terus melestarikan sumber mata air di sekitarnya. Pasalnya, sumber mata air dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir terus berkurang akibat kerusakan lingkungan. Dia mengatakan, berkurangnya sumber mata air disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, akibat kerusakan lingkungan, seperti kegiatan penebangan pohon yang tidak sebanding dengan jumlah penanaman pohon. Sampai akhir pekan lalu, tercatat sedikitnya 68 desa/kelurahan di 15 kecamatan yang krisis air bersih. Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Banyumas, Suyanto, mengatakan, sebelumnya krisis air bersih terparah terjadi pada tahun 2015. Di mana saat itu terdapat 55 desa/kelurahan di 19 kecamatan yang krisis air bersih. (ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: