Terkendala Mesin Pemilah, Launching TPST Molor

Terkendala Mesin Pemilah, Launching TPST Molor

SAMPAH: Koordinator TPST dan Kades Tiparkidul menunjukkan sampah yang sudah dipilih secara manual oleh warga. ALI IBRAHIM/RADARMAS AJIBARANG - Bangunan hanggar pengolahan sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Tiparkidul Kecamatan Ajibarang sudah selesai dikerjakan. Namun begitu, TPST yang rencananya dilaunching pada awal November ini dipastikan molor. "Memang molor, tidak seperti yang direncanakan sebelumnya. Kemungkinan Desember nanti," terang Koordinator TPST Tiparkidul, Wahyu Banowo. Menurutnya molornya launching dikarenakan mesin conveyor (pemilah) sampah baru deal lelang pada bulan kemarin. TPST membutuhkan tiga alat conveyor yang nantinya digunakan untuk memilah sampah. "Untuk saat ini sementara dipilah secara manual oleh warga. Saat ini baru 20 warga," tuturnya. Baca: Infrastruktur Banyumas Perbatasan Jelek Tak Kuat Menanjak, Truk Masuk Selokan Tiga Kali Tidak Setor, Izin Parkir Dicabut Seminggu Lagi, Jembatan Sungai Gintung Selesai Dia melanjutkan, mengatakan hanggar seluas 40 x 50 meter tersebut menjadi hanggar pertama dari enam hanggar yang akan dibangun Pemerintah Kabupaten Banyumas sebagai solusi penanganan dan pengelolaan sampah di Banyumas. "Nantinya, hanggar Tiparkidul juga akan menjadi lokasi percontohan untuk pengelolaan sampah," kata Syarif Untuk melengkapi sarana dan prasarana, lanjut dia, saat ini tengah dilakukan pembangunan IPAL serta drainase di kawasan tersebut. Kepala Desa Tiparkidul, Riyanto mengatakan, pihaknya mengapresiasi jika hanggar pengolahan sampah di wilayahnya tersebut bakal menjadi program percontohan. Namun lebih dari itu, pembangunan hanggar telah mengurangi tenaga pengangguran di desanya. "Menyerap setidaknya 50 tenaga kerja lokal dari warga setempat. Mereka akan diberi pelatihan selama beberapa hari di Surabaya dan Malang." katanya. Lebih lanjut dia mengatakan, nantinya setelah resmi beroperasi dan berjalan seperti yang diinginkan, DLH selanjutnya akan melepas hanggar untuk dikelola oleh BUMDes Tiparkidul. Riyanto juga mengatakan agar warga tidak serta merta menuntut agar TPA ditutup. Pasalnya banyak solusi yang nantinya dapat menguntungkan bagi masyarakat sekitar. Dia menyarankan permasalahan TPA sebaiknya dicarikan solusi, bukan ditutup. "Dengan hangar ini masyarakat dapat mengolah sampah dan menjadikan sampah menjadi barang yang bernilai tinggi," pungkasnya. (ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: