Sanksi Sosial Membuat Efek Jera Pelanggar Germas

Sanksi Sosial Membuat Efek Jera Pelanggar Germas

Pembicara saat kampanye germas, Arifin FIJRI RAHMAWATI/RADARMAS BANYUMAS - Ada banyak cara untuk mewujudkan gerakan masyarakat hidup sehat (germas). Salah satunya cukup dengan memviralkan orang yang belum berperilaku hidup bersih dan sehat lewat media sosial "Pernah ada orang masih buang air besar di sungai. Lalu difoto dan diviralkan ke whatsapp. Lebih efektif membuat orang jera," kata Arifin, pembicara dalam acara kampanye germas, Selasa (16/10) di Pendopo Kecamatan Banyumas. Menurutnya, sanksi sosial memiliki nilai lebih. Perasaan malu menjadi topik pembicaraan baik di dunia maya maupun nyata menjadikan orang mengubah perilakunya. Meskipun demikian, sanksi administratif juga perlu ditegakkan. Sehingga menjadi perhatian bagi masyarakat tentang pentingnya germas. "Pemerintah desa mempunyai perdes yang mengatur sanksi bagi warganya. Bagi warga yang buang air besar sembarangan tidak mendapatkan pelayanan. Misalnya pembuatan surat kependudukan," tuturnya yang terpilih sebagai Natural Leader Kabupaten Banyumas 2018. Banyumas Canangkan Gerakan Masyarakat Sehat Arifin mengatakan, Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas tengah gencar mengkampanyekan germas, sebagai upaya preventif dalam menjaga kesehatan masyarakat. Dinkes mencatat anggaran untuk pengobatan atau kuratif masih tinggi dibanding anggaran preventif. Anggaran kuratif di Kabupaten Banyumas mencapai Rp 39 miliar. Sedangkan anggaran preventif hanya sekitar Rp 16 miliar. "Germas dimulai dari diri sendiri. Diantaranya melalui aktif bergerak, konsumsi buah dan sayur, kurangi lemak dan gula serta berhenti merokok," terangnya. (fij/sus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: