Pasca Tsunami, Yuli Belum Ada Kabar
Rohyati menunjukan foto Yuli yang hingga kini belum ada kabar pasti dari Palu. ALI IBRAHIM/RADARMAS PEKUNCEN - Keluarga Rohyati (34) warga Grumbul Karangkemiri, Desa Tumiyang, Kecamatan Pekuncen masih harap-harap cemas menunggu kabar anaknya Yuli Setianingsih (21) yang berada di Palu. Pasalnya, pasca gempa dan tsunami di Palu Jumat (5/10), keluarganya belum menerima kabar. Dengan mata berlinang air mata, Rohyati mengatakan hingga saat ini belum ada kabar kepastian keberadaan anak keduanya. Ia mengatakan, informasi yang didapat bermacam-macam. Dari video yang tersebar yang diambil dari Grand Mall tempat Yuli bekerja, usai gempa sebelum terjadinya tsunami terlihat ada dua wanita mengenakan seragam biru (khas seragam Grand Mall) berlari di bawah bangunan gedung. "Ada air ada air, teriak orang di dalam video. Dan yang disuruh naik terlihat seperti anak saya," jelas Rohyati. Sejak saat itulah, handphone Yuli tak bisa dihubungi keluarganya. Kabar terakhir dari atasan Yuli di Jakarta, keadaan anaknya baik-baik saja. Namun begitu, dirinya belum percaya sepenuhnya. Pasalnya dirinya belum mendapatkan foto ataupun bukti tentang keadaan anaknya. "Itu kabar betul apa tidak saya juga belum tahu, apakah hanya untuk menenangkan saya. Sejak peristiwa itu saya tidak bisa tidur dan makan," katanya. Dia menceritakan, anaknya merupakan sosok yang pemberani. Sejak lulus SMK, Yuli selalu ingin merantau. "Malam terakhir sebelum peristiwa gempa dan tsunami, Yuli sempat menelpon saya dan tanya kabar gimana keadaan saya. Nah keeesokan saya melihat berita ada bencana di Palu saya langsung lemes," tutur Rohyati. Saat ini pihaknya terus melakukan upaya pencarian Yuli. Ayah Yuli, Ratno (51) kemarin berangkat menuju Palu dari Jakarta dengan menggunakan pesawat Hercules. "Infonya bapak saya berangkat dengan menggunakan pesawat Hercules bersama dengan manajer Grandmall. Saya cuma bisa berdoa semoga anak saya baik-baik saja," jelasnya. Tak hanya Yuli warga Pekuncen yang berada di Sulawesi Tengah saat terjadinya gempa dan tsunami. Warga Desa Krajan, Muhammad Riskiyanto (22) juga berada di Donggala. Namun kabar Riski masih dapat terpantau lantaran sempat mengirimkan pesan suara kepada kerabatnya. "Alhamdulillah kami mendapat kabar dari Riski meski hanya melalui pesan suara. Dan dia baik-baik saja. Meski sampai saat ini kami belum bisa menghubungi dia lagi. Kami juga belum memastikan kapan dia bisa pulang," jelas salah satu kerabat Riski, Tono (45). (ali)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: