Lapar, Kawanan Monyet Serbu Pemukiman
MASUK PEMUKIMAN : Puluhan monyet di Desa Cikakak masuk ke pemukiman warga, Rabu (15/8). ALI IBRAHIM/RADARMAS WANGON - Kawanan monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di komplek Masjid Sakatunggal Desa Cikakak, Wangon, kini mulai masuk ke pemukiman warga. Tidak hanya merusak tanaman, tetapi sudah ada monyet yang mencoba membuka genting rumah warga. Populasi monyet yang dikeramatkan ini populasinya meningkat drastis hingga mencapai ratusan. Populasinya memang tidak terkendali. Disaat kemarau dan mulai kelaparan, monyet sampai masuk ke pemukiman untuk mendapatkan makanan. "Kalau musim kemarau memang kering, jadinya kera-kera turun karena mencari makanan ke permukiman," ujar seorang warga Safei (50) kemarin. Saat ini warga hanya dapat mengusirnya karena hewan yang dahulu dianggap keramat oleh penduduk sekitar ini. "Ngusirnya pakai ketapel dan petasan kadang pakai ban bekas yang digantungkan di pohon karena bisa dikira ular. Sekarang monyet-monyet ini sudah jadi hama. Tanaman seperti singkong, pisang, kelapa pasti jadi sasaran," jelasnya. Sementara itu, Kepala Dusun Gandarusa, Desa Cikakak, Akim Hadi Safari berharap, ada pihak yang bersedia mengurus kawanan monyet yang berkeliaran di kompleks Masjid Sakatunggal. Minimal monyet dikondisikan agar tidak menganggu pemukiman. Diantaranya dengan menyediakan makanan dalam jumlah cukup. Kompleks Masjid Sakatunggal Baitussalam Desa Cikakak dikenal sebagai cagar budaya yang terdaftar di Pemkab Banyumas. Keunikan cagar budaya tersebut, selain karena masjidnya yang hanya memiliki satu buah tiang, juga karena di kompleks tersebut hidup kawanan monyet yang ada sejak zaman dulu. Kawanan monyet tersebut dianggap keramat oleh warga sekitar. (ali)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: