Banner v.2

Warga Bobotsari Manfaatkan Sampah yang Diolah Secara Manual untuk Pakan Ikan dan Ternak

Warga Bobotsari Manfaatkan Sampah yang Diolah Secara Manual untuk Pakan Ikan dan Ternak

TPS di Desa Gandasuli Kecamatan Bobotsari yang dimanfaatkan warga untuk memilah sampah organik.-Amarullah Nurcahyo/Radarmas-

PURBALINGGA - Tempat Penampungan Sementara (TPS) sampah di wilayah Kecamatan  Bobotsari, yaitu Desa Gandasuli, banyak sampah organik. Warga pemilik ikan, ternak dan lainnya menyambut baik adanya sampah dari sejumlah wilayah di sana.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Purbalingga, Bambang Triyono, Jumat 4 Juli 2025 menjelaskan, meski dipilah dan diolah manual, warga sangat terbantu. Sampah-sampah domestik itu ada yang dari sisa makanan, sayuran dan lainnya.

"Ada warga yang memilih sendiri saat sampah baru datang untuk mengambil sayuran dan bahan organik lain. Mereka mengaku sangat baik untuk pakan ternak dan ikan," ujar Bambang.

Sedangkan sampah lainnya seperti plastik serta non organik lainnya, tetap dibawa ke Tempat Pemrosesan  Akhir (TPA) sampah di wilayah Kecamatan Pengadegan.

BACA JUGA:Sampah Perkotaan Bobotsari Capai 3 Ton Per Hari

"Khusus sampah dari Pasar Rakyat Bobotsari, langsung membuang sampah ke TPA. Tidak melalui TPS di Gandasuli itu," tambahnya.

TPS di Gandasuli itu dalam sehari mampu melayani 3 kontainer. Satu kontainer berkapasitas 3,5 - 5 ton sampah. Jika ditambah sampai dari Pasar Bobotsari, perhari bisa mencapai 5 ton.

Kelompok setempat juga sudah melakukan pilah secara manual (mengambil sisa makanan, buah dan sayur busuk untuk pakan ternak; mengambil high value plastik dan kertas). Sehingga keberadaan mesin pengolah tidak efektif.

Pihaknya berharap semakin kedepan kesadaran memilah sampah semakin baik di masyarakat. Sehingga tidak hanya menjadi tanggungjawab dinas.

BACA JUGA:DLH Sebut Butuh Anggaran Besar untuk Atasi Permasalahan Sampah di Purbalingga

Kepala Desa Gandasuli Kecamatan Bobotsari, Jaring Joko mengungkapkan, warga sekitar TPS ada yang memanfaatkan.sampah organik dari lokasi itu. Sampai saat ini semua berjalan normal dan warga menerima keberadaan TPS itu.

"Kalau yang sering beraktifitas di TPS itu warga yang paling dekat lokasi," katanya. (amr)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: