Elpiji 3 Kg di Banyumas Tembus Rp 25 Ribu

Elpiji 3 Kg di Banyumas Tembus Rp 25 Ribu

BANYUMAS - Harga elpiji tabung 3 kilogram (kg) di tingkat pengecer mencapai Rp 25 ribu per tabung. Padahal harga eceran tertinggi (HET) elpiji gas melon itu hanya sekitar Rp 18.000. Selain mahal, tabung gas melon itu sulit didapat. Tabung-tabung di beberapa toko di Kecamatan Sumpiuh lebih banyak yang kosong dari pada terisi. Tri Subekti, pedagang keliling mengatakan, hampir seminggu kesulitan memperoleh gas melon. Padahal gas melon dibutuhkan setiap hari untuk keperluan dagang. "Gas melon semakin mahal, Lebaran banyak yang membutuhkan, saya beli Rp 25 ribu, itu juga dapatnya susah. Malah saat Lebarannya sampai Rp 30 ribu," kata Tri yang berjualan bakwan kawi, Rabu (20/6). MENCARI GAS : Seorang ibu berjalan sambil membawa tabung gas elpiji 3 kg, Rabu (206). (FIJRI RAHMAWATIRADARMAS) Dia sangat menyayangkan kenaikan harga gas melon tersebut. Mengingat sebagian besar konsumen gas melon adalah masyarakat kurang mampu. Kendati demikian, dia mengaku terpaksa tetap membeli gas melon dengan harga tinggi karena tidak ada pilihan lain. "Berapapun harganya, karena butuh jadi tetap dibayar," ujarnya. Senada dikeluhkan Sudar, warga Sumpiuh itu mengaku sudah mencari gas melon sampai kelelahan. Beberapa warung dan toko yang didatangi sudah tidak ada gas. "Di mana-mana habis, ada toko yang masih menjual gas, dapat antrean nomor 159. Mau bagaimana lagi, ikut antre dari pada tidak dapat gas," tukas Sudar. Sementara itu Pemilik Pangkalan gas melon, Ulfah Riyanti menuturkan, jika pasokan gas dari agen selalu lancar meski jumlahnya tidak menentu. Pasokan pada Rabu (kemarin), berkurang dari sebelumnya. "Pasokan dari agen sebelumnya 110 tabung, hari ini 70 tabung. Saya bingung bagi-baginya ke pelanggan, barangnya berkurang, semua minta jatah tetap," keluh Ulfah usai melayani pelanggan gas melon. Menurutnya harga di pangkalan hanya naik seribu rupiah. Harga untuk pedagang yang menjual kembali gas melon dari Rp 18 ribu menjadi Rp 19 ribu. Sedangkan eceran untuk pengguna domestik dari Rp 19 ribu menjadi Rp 20 ribu. "Pasokan kurang, semua butuh gas, harga naik, pedagang menjual dengan harga berapapun pasti dibeli. Padahal mengambil dari saya tidak ada kenaikan drastis," kata Ulfah. (fij/why)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: