Harga Sembako Mulai Merangkak Naik

Harga Sembako Mulai Merangkak Naik

TPID Jateng Klaim Masih Stabil BANYUMAS- Menjelang Lebaran yang jatuh pada pertengahan bulan ini, sejumlah harga kebutuhan pokok masyarakat di wilayah Banyumas mulai merangkak naik. Meski tidak terlalu signifikan, namun kenaikan diprediksi bakal terus terjadi hingga Lebaran nanti. Pantauan Radarmas, Jumat (1/6) di wilayah Kecamatan Banyumas, harga daging ayam semula berkisar antara Rp 30.000 hingga Rp 31.000, sekarang mencapai angka Rp 35.000 per kilogram. Kemudian gula pasir, dari harga Rp 11.500 menjadi Rp 12.000 per kilogram. Juga harga beras medium, dari Rp 8.500 menjadi Rp 9.500 per kilogram. "Belum semua harga mengalami kenaikan. Namun tanda-tanda itu sekarang sudah mulai nampak," kata Sudarti (47) salah seorang pedagang di Kemranjen. PEMANTAUAN HARGA TPID Setda Provinsi Jateng memeriksa beberapa jenis beras di Toko Tani Indonesia yang berada di komplek Pasar Tambak, Kamis (315). (FIJRI RAHMAWATI/RADARMAS) Menurut dia, harga yang sering mengalami kenaikan mendadak diantaranya ayam broiler, gula pasir dan beras. Sedangkan untuk harga telur masih dikisaran Rp 22.000 per kilogram. Namun demikian kemungkinan mengalami kenaikan cukup besar. "Khususnya minggu-minggu terakhir puasa ini. Apalagi kalau pasokannya sampai terhambat tentu akan menyebabkan harga-harga naik tak terkendali," ungkap dia. Sementara itu desa-desa juga masih terus memantau kenaikan harga. Seperti di Desa Grujugan, harga-harga di pasar Desa Grujuan masih terpantau. Meski ada yang naik namun masih dalam kategori wajar dan terkendali. "Apalagi harga-harga di pasar desa adalah harga eceran sehingga bisa jadi harganya lebih tinggi sedikit dibanding Pasar Kroya sebagai pasar induk," kata Kepala Desa Grujugan Sugeng Susyanto. Kendati demikian pedagang diharapkan tidak menaikan harga sepihak. Sebab kondisi masyarakat sekarang juga sedang dalam posisi yang berat. "Bahkan sebentar lagi anak masuk sekolah sehingga perlu jaga bersama kondisi yang kondusif," pesannya. Sebelumnya, Tim Pengendali Inflasi Provinsi Jawa Tengah (Jateng) yang telah melakukan pemantauan kebutuhan pangan di toko yang berada di area Pasar Tambak Kecamatan Tambak, Kamis (31/5) kemarin menilai, harga kebutuhan pangan masih stabil. Wahyu J S dari Biro Perekonomian Setda Jateng Sekretariat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) mengatakan, sampel pemantauan adalah Toko Tani Indonesia sebagai toko yang memperoleh subsidi dari pemerintah. "Dari hasil pemantauan, harga kebutuhan pangan masih stabil, seperti beras," kata Wahyu kepada Radarmas. Dari pemantauan tersebut, TPID mendapati bahwa konsumsi beras cenderung mengalami pergeseran. Masyarakat tetap membeli beras kualitas medium dan premium ketika beberapa waktu lalu harga beras melambung. Omset beras lima kuintal kualitas medium dalam seminggu selalu habis di Toko Tani Indonesia. Demikian juga dengan beras kualitas premium. "Selera masyarakat sudah mulai berubah. Masyarakat tetap memilih beras enak saat kemarin harga beras sedang mahal. Omset beras enak tidak berkurang. Peminat beras tidak enak sudah minim," jelas Toto Indarto, Koordinator Penyuluh Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Kecamatan Tambak, ketika mendampingi TPID. TPID berharap harga kebutuhan pangan terutama beras tidak mengalami kenaikan harga dan stok aman hingga lebaran. Harga eceran tertinggi untuk beras Rp 8.800 per kilogram. (yan/fij/why)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: