Ajibarang-Wangon Belum Masuk Black Spot

Ajibarang-Wangon Belum Masuk Black Spot

PURWOKERTO- Kecelakaan yang terjadi di Jalan Raya Ajibarang-Wangon Desa Pancasan Rabu (22/11) lalu merupakan yang kedua kalinya di tempat yang sama dalam kurun waktu satu bulan terakhir. Bahkan, dua kecelakaan tersebut merenggut dua korban jiwa. Meski demikian, lokasi kecelakaan tersebut belum masuk kategori daerah rawan kecelakaan atau black spot. Sebab, untuk masuk kategori black spot ada nilai koefisian yang menjadi pertimbangan. "Sebuah lokasi dikategorikan sebagai black spot saat poin mencapai 30. Saat ini, lokasi di Desa Pancasan sudah mencapai 20 lantaran ada dua korban meninggal dunia pada dua kecelakaan yang terjadi," kata Kapolres Banyumas AKBP Bambang Yudhantara Salamun SIK melalui Kanit Laka Satlantas Ipda Kuat Widodo SH. Dia menjelaskan, dalam sebuah kecelakaan nilai untuk meninggal dunia adalah 10. Sedangkan untuk luka ringan nilai 1 dan luka berat nilai 5. "Jika satu lokasi dalam radius 500 meter mencapai nilai 30, maka bisa dikategorikan dan masuk dalam black spot area," jelas dia. Namun demikian, kepolisan tidak menghendaki daerah tersebut menjadi black spot area. Sejumlah upaya akan dilakukan pihak berwajib agar kecelakaan maut tidak terulang lagi di lokasi yang sama. "Upaya kami adalah memasang rambu peringatan dan berkoordinasi dengan pihak terkait agar membuat pita kejut di area sekitar lokasi kecelakaan," tegas Kanit Laka. Sementara, terkait kecelakaan maut yang terjadi di lokasi tersebut bukan karena faktor jalan. Kesaamaan lokasi hanya kebetulan dan murni insiden. "Bukan faktor jalan, murni karena kurang hati-hatinya pengemudi truck dalam mengemudikan laju kendaraan. Sedangkan untuk olah TKP, petugas mengalami kesulitan lantaran bekas ban di aspal jalan tidak dapat terdeteksi lantaran tersapu air hujan," ungkap dia. Akibat kecelakaan yang menyebabkan korban meningal dunia itu, pengemudi truck ditetapkan sebagai tersangka. Sebab, pengemudi dinilai lalai saat mengemudikan kendaraannya. "Pengemudi truck sebagai tersangka, dia masih kami amankan untuk proses lebih lanjut," papar Kuat. Syamsurie (55) warga Karawang pengemudi Truck maut tersebut mengaku, dia kaget saat melihat mobil di depannya berhenti mendadak. Seketika, dia memilih banting stir ke arah kanan lantaran dia melihat di sisi kanan sepi kendaraan. "Di depan saya ada mobil, saya lihat ada penyeberang jalan, saya kira mobil mau dikasih lewat duluan tapi ternyata tidak dan dihentikan. Saya kaget dan karena mobil depan ngerem mendadak, saya pilih buang ke kanan," ujar dia kepada Radarmas saat ditemui Kamis (23/11) kemarin. Pilihan buang kemnudi ke sisi kanan, atas pertimbangan di depan truck ada mobil yang berhenti juga ada warga yang menyeberang jalan. Sedangkan di sisi kiri jalan, ada warga yang sedang mengikuti pengajian. "Di sisi kiri ramai banyak orang, jadi saya pilih buang ke kanan. Saya kira kosong tapi tiba-tiba sepeda motor datang dengan kecepatan tingg, karena truck saya muatan banyak, tidak bisa berhenti seketika," tandas dia mengisahkan kecelakaan yang dialaminya. Kepala Desa Pancasan Ali Syaifurohman mengatakan, jalur tersebut merupakan jalur dengan potensi kecelakaan yang tinggi. Yaitu jalan dari arah Ajibarang menurun, menikung dan saat hujan kondisinya licin. Sehingga bagi kendaraan berat yang melintas sangat rawan terjadi selip ban dan terjadi kecelakaan. "Karena dari kecelakaan yang terjadi yaitu kendaraan berat seperti truk gandeng, tronton dan bus. Sopir kendaraan tersebut mengindahkan kondisi jalan yang menurun dan menikung dengan memacu kendaraan dengan kencang. Terlebih usai atau saat diguyur hujan, kondisi jalan sangat licin,"katanya, Kamis (23/11). Dengan sering terjadinya kecelakaan, lanjut ALi, pemerintah desa dan warga berharap pihak terkait untuk memasang rambu dan marka jalan lebih banyak lagi di sepanjang jalur Pancasan. Terutama saat masuk jalur Pancasan dari perbatasan dengan Ajibarang. Selain itu, perilaku pengendara baik roda dua, empat atau kendaraan berat untuk memperhatikan jalur Pancasan yang rawan lakalantas. "Sebelumnya kecelakaan bus menabrak rumah warga di sisi kiri dari arah Ajibarang. Sekarang menabrak rumah warga di sisi kanan jalan. Padahal sudah banyak kendaraan yang terlibat kecelakaan,"jelasnya.(mif/gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: