Diduga Bermasalah, Peserta Aksi Tolak Hasil P3D Pesawahan Rawalo

Diduga Bermasalah, Peserta Aksi Tolak Hasil P3D Pesawahan Rawalo

RAWALO-Pelaksanaan Penjaringan Penyaringan Perangkat Desa (P3D) Pesawahan Kecamatan Rawalo disoal oleh peserta yang tidak lolos. Mereka menduka ada indikasi kecurangan dalam pelaksanaan tes tertulis dengan nilai mencolok serta pengkoreksian jawaban tertutup, sehingga peserta hanya mengetahui hasil. Jumat (22/9), mereka mendatangi Kantor Desa Pesawahan dan bertemu dengan panitia untuk menuntut ujian P3D diulang. Koordinator Aksi, Sugeng Riyadi menjelaskan, P3D diikuti 55 peserta termasuk dirinya. Formasi yang dibuka adalah Kadus, Kaur Keuangan, Kaur Tata Usaha dan Umum, Kaur Perencanaan dan Kasi Pelayanan. PROTES : Diduga terjadi kecurangan, peserta P3D Pesawahan Kecamatan Rawalo melakukan protes. Mereka mendatangi Kantor Desa Pesawahan sambil membawa sejumlah poster berisi protes. "Ada peserta yang mengerjakan soal di ruang berbeda terlebih dahulu sebelum waktu resmi. Kemudian ada penarikan lembar soal pada ruang II setelah dibagi, kemudian dibagi lagi. Ternyata soalnya sama dengan yang pertama,"jelas Sugeng. Dia mgngungkapkan, yang lebih mengarah pada kecurangan, koreksi lembar jawaban dilaksanakan tertutup. Walaupun ddalam peraturan menyebutkan hal tersebut, namun saat koreksi peserta memberikan masukan jika koreksi dilakukan sistem silang. "Oleh panitia tidak mau karena sudah sesuai dengan peraturan. Kami meragukan hasilnya jika dilakukan koreksi secara tertutup. Padahal jika koreksi silang, kemudian panitia membuat berita acara koreksi, itu tidak masalah dan tidak menjadi soal,"jelasnya. Menurut dia, hasil tes tertulis tidak wajar. Dengan passing grade atau batas nilai minimal yaitu 60, namun dalam setiap formasi nilainya mencolok. Untuk formasi Kadus I, dari lima peserta hanya satu peserta yang lolos dengan nilai 92, sedangkan lainnya tidak mencapai batas nilai minimal. "Sehingga kami dengan tegas menolak hasil P3D. Kami menuntut untuk dilaksanakan ujian ulang. Dengan adanya indikasi kecurangan tersebut, ujian ulang mendesak untuk diulang dengan ujian yang lebih transparan, jujur, adil dan akuntabel,"tegasnya. Ketua Panitia P3D Mas'udi menjelaskan, P3D berjalan sesuai peraturan yang ada. Pihaknya menolak untuk koreksi ulang karena tidak sesuai dengan peraturan yang sudah ditentukan panitia walaupun sempat ada usulan dari peserta untuk koreksi silang. "Jika menolak keputusan, hasil P3D memang belum diputuskan karena baru hari ini (kemarin,red) baru akan diputuskan. Kemudian panitia sudah menjelaskan semua tahapan yang dilakukan panitia di depan peserta aksi,"jelasnya. Aksi damai dilakukan dengan membawa poster bertuliskan ketidakpuasan terhadap hasil ujian perangkat desa. Dalam aksi tersebut sejumlah anggota Polisi, TNI dan Satpol PP Kecamatan Rawalo ikut dalam menjaga dan mengawasi kegiatan supaya berjalan dengan damai. Selain di Desa Pesawahan, di Desa Tambaknegara masih di Kecamatan Rawalo juga terjadi aksi ketidakpuasan peserta yang tidak jadi dalam P3D. Saat ini masih dalam tahap koordinasi dengan kecamatan Rawalo karena tuntutan peserta yang tidak jadi untuk panitia adalah menggelar ujian ulang. (gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: