Ratusan Warga Desa Peningkaban Gumelar Jalan Kaki Ambil Air ke Hutan

Ratusan Warga Desa Peningkaban Gumelar Jalan Kaki Ambil Air ke Hutan

GUMELAR-Untuk melestarikan mata air di wilayahnya, ratusan warga Desa Paningkaban Kecamatan Gumelar melakukan tradisi pengambilan air suci di mata air yang ada di tengah hutan Grumbul Kalimiyawak, Kamis (11/5). Pengambilan air dilakukan oleh tokoh masyarakat, agama, pemuda dan tokoh adat. Air kemudian dibawa ke pemukiman warga untuk dikonsumsi bersama. Kepala Desa Paningkaban, Sukarmo mengatakan, pengambilan air di mata air yang berada di tengah hutan merupakan bentuk kepedulian warga terhadap kelestarian mata air. Sebab dari prediksi BMKG, musim kemarau akan datang sehingga mata air yang tidak pernah kering harus benar-benar dijaga. Karena selama ini warga menikmati air bersih dari mata air yang mengalir dari hutan r ke pemukiman. "Dengan prediksi musim kemarau yang akan datang, warga sudah rutin merawat dan menjaga dalam melestarikan mata air serta hutan. Hal itu supaya dalam musm kemarau warga tidak kesulitan air bersih untuk memenuhi kebutuhan setiap hari,"jelas Sukarmo. Air yang diambil, dibawa dengan menggunakan tempat air yang dibawa oleh warga. Dengan menempuh jarak sampai tiga kilometer jalan kaki, air tersebut sampai di pemukiman warga. "Air dibawa dengan diiringi warga menempuh jarak sampai enam kilometer pulang pergi. Sampai di pemukiman warga, air kemudian diambil warga,"jelasnya. Diharapkan dengan tradisi warga dalam menjaga mata air dan hutan, lingkungan hutan tetap terjaga dengan baik dan saat musim kemarau warga tidak kesulitan air bersih. "Warga jalan kaki di jalan yang sudah bisa dilalui kendaraan roda dua sampai ke hutan. Kegiatan tradisi ini juga merupakan bentuk kearifan lokal warga yang terus dijaga,"jelasnya. Salah satu tokoh masyarakat, Sucarmo mengatakan, tradisi nenek moyang terus dilestarikan warga supaya alam di lingkungan tetap terjaga dengan baik. Dia mengapresiasi dukungan warga yang sangat tinggi dalam kegiatan ini. Hal itu terlihat dari kesenian lokal ikut mengiringi seperti rodad, kentongan. (gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: