Sebagian Anggota KPRI NEU RSUD Banyumas Memilih Keluar

Sebagian Anggota KPRI NEU RSUD Banyumas Memilih Keluar

Toko NEU milik KPRI NEU RSUD Banyumas tutup, Senin (23/12/2024) lalu. Komunitas korban berharap ada rasa keadilan.-DOK FIJRI/RADARMAS-

BANYUMAS, RADARBANYUMAS.CO.ID - Sebagian anggota KPRI Nyinau Ekonomi Utomo (NEU) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banyumas memutuskan keluar. Imbas polemik dugaan penggelapan uang yang melibatkan tersangka eks manager Sarwono.

DW dari komunitas korban menuturkan, anggota KPRI NEU RSUD Banyumas mencapai 800an orang. Sekira setengahnya memilih keluar dari keanggotaan.

"Sekira 400 orang sudah keluar dari keanggotaan KPRI NEU RSUD Banyumas," beber DW.

Mereka keluar dari keanggotaan KPRI NEU RSUD Banyumas secara bertahap. Dimulai ketika simpanan hari raya tahun 2023 yang seharusnya keluar pada 2024 tidak jelas jluntrungannya.

BACA JUGA:Mantan Manajer Koperasi NEU RSUD Banyumas Ditetapkan Sebagai Tersangka

BACA JUGA:Pengawas Koperasi Sudah Pernah Beri Peringatan, Kejanggalan Laporan Keuangan Koperasi NEU RSUD Banyumas

Keluar dari keanggotaan KPRI NEU RSUD Banyumas, agar penghasilan tidak lagi dipotong untuk simpanan wajib. Langkah ini atas kondisi carut marutnya pengelolaan keuangan koperasi. 

"Walaupun sudah keluar dari keanggotaan, tetap masih menunggu pengembalian hak-hak yang belum dikembalikan. Sebab, dalam kondisi apapun koperasi harus mengembalikan," tegas DW.

Korban dugaan penggelapan di KPRI NEU RSUD Banyumas yang melibatkan tersangka eks manager Sarwono tidak rela uang tidak ada kejelasan.

Mereka menuntut pengembalian, minimal yang simpanan hari raya terlebih dulu. (fij)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: