Dompet Digital dan BNPL: Tren Transaksi Menjelang Lebaran 2025 yang Wajib Diketahui!

--
LinkAja memastikan bahwa mitra BNPL telah memenuhi standar kepatuhan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hal ini mencakup verifikasi data nasabah serta penerapan kebijakan pembatasan usia dan penghasilan pengguna agar layanan BNPL tetap bertanggung jawab dan tidak membahayakan kondisi finansial masyarakat.
Selain itu, LinkAja dan mitra BNPL juga menerapkan sistem skor kredit yang membantu dalam menilai kelayakan pengguna sebelum mereka diberikan akses ke pembiayaan. Dengan cara ini, risiko gagal bayar dapat diminimalisir, sehingga ekosistem BNPL tetap sehat dan berkelanjutan.
Keamanan data pengguna juga menjadi perhatian utama dalam layanan BNPL. Dengan meningkatnya jumlah transaksi digital, risiko kebocoran data semakin besar. Oleh karena itu, LinkAja terus memperbarui sistem keamanan mereka agar pengguna dapat bertransaksi dengan aman tanpa takut akan penyalahgunaan data.
BACA JUGA:ShopeePay, Dompet Digital yang Jadi Favorit Anak Muda
BACA JUGA:Lebaran 2025 Makin Tenang! Begini Cara Menabung di Dompet Digital dengan Efektif
Pertumbuhan dan Tantangan BNPL di Indonesia
OJK mencatat bahwa outstanding pembiayaan BNPL oleh perusahaan pembiayaan tumbuh 41,9% YoY pada Januari 2025. Nilai pembiayaan tersebut mencapai Rp 7,12 triliun, menunjukkan adanya tren positif dalam penggunaan BNPL yang semakin diminati oleh masyarakat.
Namun, tantangan tetap ada, terutama dalam hal peningkatan Non-Performing Financing (NPF). Pada Januari 2025, NPF gross tercatat meningkat menjadi 3,37%, naik dari 2,99% pada Desember 2024. Kenaikan ini menjadi perhatian bagi industri keuangan digital, termasuk platform dompet digital seperti LinkAja yang terus berupaya menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan mitigasi risiko.
Otoritas Jasa Keuangan juga mengingatkan bahwa lonjakan transaksi BNPL harus diimbangi dengan manajemen risiko yang lebih ketat. Oleh karena itu, perusahaan penyedia layanan BNPL dan dompet digital harus terus meningkatkan inovasi dalam sistem keamanan dan pemantauan transaksi guna mencegah potensi lonjakan gagal bayar.
Selain itu, peningkatan literasi keuangan di kalangan masyarakat juga menjadi aspek penting dalam menjaga keberlanjutan BNPL. Banyak pengguna yang belum sepenuhnya memahami cara kerja BNPL dan risiko yang menyertainya. Oleh karena itu, edukasi mengenai pengelolaan keuangan harus semakin digalakkan agar pengguna dapat menggunakan BNPL dengan bijak.
BACA JUGA:Dompet Digital QRIS, Bisakah Digunakan untuk Bayar Tol?
BACA JUGA:Belanja Buka Puasa Makin Praktis! Manfaat dan Promo Menarik Dompet Digital di Ramadan
Prospek Dompet Digital dan BNPL Menjelang Lebaran 2025
Menjelang Lebaran 2025, OJK memperkirakan tren permintaan BNPL akan terus meningkat. Peningkatan ini dipengaruhi oleh kebutuhan masyarakat dalam mempersiapkan berbagai keperluan hari raya, mulai dari pakaian baru, peralatan rumah tangga, hingga kebutuhan transportasi dan akomodasi mudik.
Meskipun demikian, OJK berharap bahwa lonjakan transaksi BNPL tetap terkendali agar tidak memicu peningkatan risiko kredit yang lebih tinggi. Oleh karena itu, penerapan kebijakan mitigasi risiko menjadi faktor krusial dalam menjaga stabilitas keuangan pengguna dan industri keuangan digital secara keseluruhan.
Selain itu, dengan semakin banyaknya dompet digital yang menawarkan layanan BNPL, persaingan di industri ini semakin ketat. Platform seperti LinkAja harus terus berinovasi dalam memberikan layanan terbaik, baik dari segi kemudahan penggunaan, keamanan transaksi, maupun penawaran promosi menarik yang dapat menarik lebih banyak pengguna.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: