Purbalingga Jadi Lokasi Proyek Kesehatan dari Oxford University

Purbalingga Jadi Lokasi Proyek Kesehatan dari Oxford University

Tim dari Purbalingga yang dipimpin Bupati saat berbincang dengan tim dari Oxford University, di Jakarta.-Prokompim Setda Purbalingga untuk Radarmas-

PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.CO.ID – Sektor kesehatan di Kabupaten Purbalingga bakal kembali menjadi sorotan. Karena sebuah penghargaan di bidang kesehatan kembali diraih oleh Kabupaten Purbalingga. Kali ini, Purbalingga dinyatakan sebagai kabupaten terbaik dan terpilih dalam kompetisi “Kabupaten Katalon” untuk implementasi proyek internasional SPHERES (Scalable Public Health Empowerment, Resilience, and Education Sites).

Program ini dikembangkan oleh Oxford University bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). Pengumuman tersebut disampaikan dalam sebuah acara resmi yang digelar di Hotel Novotel Cikini Jakarta, Rabu (19/3/2025). 

Melalui rilis resminya, Bupati Purbalingga, Fahmi M Hanif, mengungkapkan Purbalingga menjadi salah satu dari dua kabupaten se Indonesia yang terpilih untuk menjadi lokasi implementasi proyek SPHERES. Yaitu sebuah program yang dirancang untuk memperkuat sistem kesehatan primer di tingkat kabupaten melalui pendekatan transformasi digital yang berkelanjutan dan kolaboratif.

"Kami merasa sangat bangga dan bersyukur atas kepercayaan yang diberikan. Dengan adanya proyek SPHERES ini, kami berharap bisa mengembangkan sistem kesehatan yang lebih baik, dengan fokus pada keterlibatan masyarakat serta penggunaan teknologi. Muaranya untuk meningkatkan layanan kesehatan secara efisien dan efektif," ungkap Fahmi.

BACA JUGA:Siapkan Langkah Antisipasi Virus HMPV, DInkes: Belum Ditemukan di Kabupaten Purbalingga

BACA JUGA:Pastikan MBG Layak dan Aman Konsumsi, Dinkes Purbalingga akan Lakukan Uji Organoleptik

Kepala Dinas Kesehatan dr Jusi Febrianto menjelaskan, proyek SPHERES ini bertujuan untuk memperkuat sistem informasi kesehatan digital lokal dan keterlibatan masyarakat dalam meningkatkan hasil kesehatan masyarakat.

Salah satu fokus utama dari proyek ini adalah melakukan penelitian berbasis bukti untuk mengidentifikasi praktik terbaik serta solusi inovatif untuk tantangan kesehatan yang dihadapi masyarakat. Selain itu, proyek ini juga akan membangun kapasitas melalui pelatihan dan pendidikan bagi tenaga kesehatan di Purbalingga.

“Jika program ini berhasil di Purbalingga, maka dapat direplikasi dan diterapkan di daerah lain di seluruh Indonesia,” jelas Jusi..

Lebih lanjut dikatakan, Purbalingga masuk babak final bersama dengan delapan kabupaten lain se-Indonesia, yakni Magelang, Sumbawa, Lombok Barat, Indragiri Hilir, Ciamis, Pati, Jember, dan Kabupaten Bima. Purbalingga meraih skor  79,2, tertinggi kedua setelah Kabupaten Lombok Barat yang meraih skor 82,8.

Seleksi babak final dilakukan dalam tiga tahap, yakni presentasi peta jalan untuk tindakan, simulasi Teater Data Kesehatan Masyarakat, dan wawancara mendalam. Tim dari Kabupaten Purbalingga terdiri Bupati Fahmi, Kepala Dinas Kesehatan dr Jusi Febrianto MPH, Kepala Dinpermasdes Eni Sosiatman SSos MSi, Dwi Setiono SKM MKes, dan drg Nia Ismiratri MHPM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: