Waspadai Cuaca Ekstrem Musim Transisi di Cilacap

Waspadai Cuaca Ekstrem Musim Transisi di Cilacap

Pengendara berhati-hati melintasi jalanan basah di Cilacap usai diguyur hujan.-Rayka Diah Setianingrum/Radar Banyumas-

CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Masa transisi atau pancaroba di wilayah Cilacap dan sekitarnya, normalnya terjadi pada bulan Maret hingga pertengahan Mei. Hal ini diungkapkan Kepala Kelompok Teknisi BMKG Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo.

Pada masa transisi ditandai dengan arah angin yang mulai bervariasi, suhu udara cukup panas, serta curah hujan lebih cenderung turun pada sore hari disertai petir dan angin kencang.

"Pada akhir pekan ini, terdapat potensi cuaca ekstrem dengan intensitas sedang hingga lebat, dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang. Perlu diwaspadai bagi masyarakat yang hendak beraktivitas ke luar rumah," katanya.

Menurutnya, hal ini disebabkan adanya sirkulasi siklonik di Samudera Hindia selatan Pulau Jawa, menyebabkan terbentuknya daerah pertemuan dan belokan angin di wilayah Jawa Tengah.

BACA JUGA:Polres Banjarnegara Siapkan Delapan Pos Pengamanan Arus Mudik Lebaran 2025

BACA JUGA:Dijual Serba Rp 1.000, Bazar Takjil di Polres Diserbu Pembeli

Selain itu, kelembapan udara diberbagai ketinggian cenderung basah, sehingga berpotensi meningkatkan pembentukan awan hujan yang menjulang hingga ke lapisan atas. Labilitas lokal kuat juga mendukung proses konvektif pada skala lokal diamati di Jawa Tengah.

"Potensi tersebut tentunya dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang, jadi perlu diwaspadai bagi masyarakat yang tinggal di wilayah rawan bencana," himbau Teguh.

Dia pun mengingatkan kepada organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, guna mengantisipasi datangnya musim kemarau. 

"Saat musim kemarau, wilayah di Cilacap akan mengalami kekeringan, OPD terkait bisa menyiapkan sedini mungkin dampak yang dapat ditumbulkan saat musim kemarau," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: