Selfie Berujung Maut di Perlintasan Kereta Api Kebasen Banyumas

Selfie Berujung Maut di Perlintasan Kereta Api Kebasen Banyumas

Satu Korban Meninggal di Rumah Sakit PURWOKERTO- Peristiwa tragis dialami seorang remaja putri bernama Tri Wahyuni (16) warga Desa Sidamulih, Rawalo. Saat asyik selfie dengan teman prianya, dia tersambar kereta api, ketika berada di jembatan rel kereta. foto-berujung-maut-di-lintasan-kereta-kebasen-banyumas Insiden tersebut terjadi Sabtu (15/10) sekitar pukul 11.30 di Desa Gambarsari, Kebasen tepatnya KM 362+7/8 antara Kebasen-Notog. Saat itu, dia bersama teman prianya bernama Iqbal Ramadhan warga Desa Karanganyar, Jatilawang. Saksi mata Mudianto (56) mengatakan, peristiwa berawal saat kedua remaja tersebut berfoto-foto ria di sebuah jembatan. Namun ketika mereka berada di atas jembatan, ada kereta api melintas dari arah timur. "Keduanya terlambat menyadari kedatangan kereta api Bogowonto jurusan Lempuyangan-Pasar Senen, sehingga hanya sempat minggir dan tidak sempat turun menghindar," jelasnya. Meski keduanya sudah sempat minggir, efek besarnya angin yang disebabkan oleh kecepatan kereta, mengakibatkan keduanya terpental hingga beberapa meter dan mengakibatkan luka serius. "Perempuannya jatuh terpental dan kepalanya membentur cor-coran, yang laki-laki masih sempat menolong meski mengeluh tangannya juga sakit," ungkapnya. Kapolsek Kebasen, AKP Suprijadi SH mengungkapkan, setelah mendapat laporan tersebut, kepolisian dan tim medis Puskesmas mengecek ke lokasi. Dari hasil pemeriksaan, kondisi korban perempuan kritis dan dirujuk ke rumah sakit. "Kondisi Tri Wahyuni dinyakakan kritis oleh tim dokter Puskesmas, sehingga dirujuk ke RS Margono. Dia mengalami luka patah tulang di kaki dan tangan, serta luka serius di bagian kepala, sedangkan teman prianya mengalami patah tulang tangan," paparnya. Suprijadi mengungkapkan, setelah Tri Wahyuni menjalani perawatan medis, tersiar kabar nyawanya tidak tertolong. Bahkan, kabar tersebut juga menyebar luas di akun jejaring sosial Facebook. "Jadi korban meninggal di rumah sakit, bukan di tempat kejadian. Karena sebelumnya, pihak Puskesmas juga menyatakan kondisi korban kritis dan harus segera dilarikan ke rumah sakit," ungkapnya. Menurutnya, kedua remaja tersebut berselfie di tempat yang berbahaya. Sebab, jembatan rel tersebut terletak di atas jalan umum. "Biasanya tempat yang sering dipakai selfie adalah di terowongan Kebasen, namun mereka memilih selfie di jembatan yang terletak di atas jalan umum. Sehingga, tempat tersebut sangat berbahaya," imbuhnya. Pihaknya akan berkordinasi dengan pihak terkait untuk memasang papan himbauan. Hal itu, agar anak-anak muda yang hendak berfoto, lebih mengutamakan keselamatan. (mif)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: