Buku The Ma’ruf Amin Way Dimata Anggota Koperasi Nasari

Buku The Ma’ruf Amin Way Dimata Anggota Koperasi Nasari

PURWOKERTO - Gaung buku The Ma'ruf Amin Way yang terbit Februari 2019 lalu ternyata membuka wawasan pebisnis terhadap analisa ekonomi Indonesia. Pasalnya didalam buku tersebut berisikan ulasan ekonomi yang harusnya merakyat khususnya tentang gerakan koperasi Indonesia. Buku yang ditulis oleh Sahala Panggabean yang juga pakar Koperasi Indonesia serta Anwar Abbas selaku Sekjen MUI menulis tentang perjalanan karir Ma’ruf Amin sebagai Ulama Besar yang sarat pengalaman dalam berbagai aspek kehidupan, baik sebagai pengajar, politisi, maupun di bidang perekonomian, sebagai anggota Komite Ahli Pengembangan Bank Syariah Bank Indonesia. Menurut Sahala Panggabean, Kyai Ma’ruf telah memberikan inspirasi untuk lebih memberdayakan perekonomian umat melalui ekonomi berbasis syariah dengan menggunakan platform digital demi mewujudkan ekonomi yang berdaulat dan berkeadilan. Konsep The Ma’ruf Amin way dapat diwujudkan melalui gerakan koperasi (cooperative movement), dimana di era milenial ini telah hadir platform co-op yakni model bisnis perusahaan digital start up berbasis koperasi yang mengummakan kemaslahatan umat. Dengan terpilihnya beliau maka terbuka luas kesempatan untuk mewujudkan prinsip ekonomi keumatan yang terdiri dari empat Iandasan yakni kemitraan, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyarakatan dan penwakilan, serta ekonomi arus bawah. Sementara itu, Hartati selaku anggota Koperasi Nasari yang juga pensiunan dosen Unsoed Purwokerto mengatakan bahwa Soko guru perekonomian Indonesia harus bermula dari koperasi. Hal ini sangat cocok karena koperasi bukan hanya untuk masyarakat atas saja, namun masyarakat bawah khususnya UMKM harus bisa merasakan manfaat agar roda ekonomi berjalan baik. "UMKM penting, Modal diperlukan, pelatihan harus. Dengan koperasi semua itu bisa dilakukan,"Ucap Hartati. Terpisah, Ratna Djuwita yang juga salah satu anggota koperasi Nasari Purwokerto mengatakan bahwa buku ini sangat baik dan berkualitas. DIsitu sudah jelas dijabarkan bahwa ekonomi gotong royong yang harus dilakukan bangsa Indonesia itu haruslah seperti koperasi. Selain itu juga harus ditunjang situasi keamanan dan iklim investasi yang baik sehingga roda perekonomian harus berjalan. (mam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: