Jelang Idul Adha, Warga Diminta Waspadai Penyakit Antrax Pada Hewan Kurban

Jelang Idul Adha, Warga Diminta Waspadai Penyakit Antrax Pada Hewan Kurban

Dinakkan dan DKK Cek Hewan di Pasar BANYUMAS- Mengantisipasi adanya hewan kurban yang terjangkit penyakit Antrax, Dinas Peternakan dan Perikanan (Dinakkan) Banyumas dan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Banyumas melakukan pemeriksaan ke Pasar Hewan Ajibarang Rabu (24/8) kemarin. Meskipun, dari hasil pemeriksaan sementara, tidak ditemukan hewan yang diduga terjangkit Antrax. Petugas Dinakkan Banyumas drh Sari menjelaskan, salah satu ciri-ciri hewan terkena Antrax adalah warna hitam di sekitar lubang tubuh yang disebabkan darah yang sudah hitam. "Dari pemeriksaan hari ini tidak ada hewan yang memiliki ciri-ciri terkena Antrax. Walaupun tidak ada, namun pedagang dan pembeli harus mengetahui ciri-ciri yang terlihat mata. Seperti warna hitam di sekitar lubang pada tubuh, seperti telinga, mata sampai hidung. Warna hitam tersebut merupakan darah yang sudah berubah warna," jelasnya didampingi petugas dari DKK, Aris Budianto. Lebih lanjut Sari mengatakan, pihaknya menghimbau kepada pedagang dan pembeli untuk segera melaporkan ke dinas terkait jika hewan sapi mendadak mati tanpa sebab. Ia mencontohkan kasus yang terjadi di Sragen, yaitu sapi yang tiba-tiba mati dan setelah diperiksa ternyata terkena antrax. "Kasus yang terbaru, Antrax menyerang sapi tanda didahului gejala awal karena tiba-tiba langsung mati. Ini yang harus diantisipasi supaya masyarakat segera melaporkan ke dinas terkait. Untuk wilayah Banyumas sendiri semoga tidak ada kasus serupa seperti di Sragenn"jelasnya. Sementara itu, dari DKK Banyumas Aris Budianto mengatakan, untuk pihak DKK Banyumas menekankan soal antisipasi penyakit hewan yang bisa menjangkit ke manusia. Seperti antisipasi penyakit Antrax yang bisa menular ke manusia sehingga perlu sosialisasi, himbauan serta pemeriksaan dan pemantauan terutama pada pedagang dan pembeli hewan kurban seperti sapi di pasar hewan. "Kami lintas sektoral dari Dinakkan dan DKK Banyumas bersama-sama untuk mengecek secara langsung hewan kurban seperti sapi dan kambing. Kalau untuk kesehatan hewannya dari Dinakkan sementara dari DKK Banyumas lebih ke kesehatan manusianya. Sehingga jika ada temuan penyakit pada hewan kami juga langsung melakukan penanganan supaya tidak menular ke manusia,"jelasnya. Dalam kegiatan pengecekan di pasar hewan Ajibarang, pihaknya tidak menemukan hewan sapi yang terkena penyakit. Namun ada beberapa hewan yang terluka di bagian kaki karena saat turun dari kendaraan mengenai kayu atau besi sehingga terluka. (gus/acd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: