Banner v.2

Maraknya Wifi Masuk Pelosok Desa, Kurangi Wilayah Susah Sinyal

Maraknya Wifi Masuk Pelosok Desa, Kurangi Wilayah Susah Sinyal

Kabel : Jaringan internet kabel untuk wifi yang marak sampai desa- desa di Purbalingga.-Amarullah Nurcahyo/Radarmas-

PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Hingga tahun 2025 ini, wilayah yang susah sinyal GSM maupun internet, sudah semakin sedikit. Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Purbalingga mendukung adanya pihak yang meluaskan jaringan nirkabel seperti wifi sampai desa- desa.

"Meski masih menggunakan kabel, namun itu sangat membantu wilayah yang akses internet susah, menjadi mudah," kata Kabid Infrastruktur TIK, Statistik dan Persandian Dinkominfo Kabupaten Purbalingga, Sapto Suhardiyo, Rabu 5 Februari 2025.

Pihaknya sebenarnya tidak pernah ditembusi pihak penyedia wifi, karena memang belum ada aturan soal itu. Termasuk untuk penggunaan fasilitas milik pemerintah seperti ruas jalan kabupaten, belum ada aturan khusus.

Sisi positif adanya wifi sampai pelosok desa yaitu mendukung aktifitas masyarakat secara umum. Sisi negatif akses menjadi sangat global. Tetap harus ada pendampingan dari orang tua kepada anak- anak mereka agar menggunakan internet dengan bijak dan tersaring.

BACA JUGA:Kerap Tidak Stabil, Jaringan Internet di MPP Dibenahi Bertahap

BACA JUGA:65 Persen Wilayah Desa di Purbalingga Sudah Tersedia Akses Internet

Sementara itu, hingga akhir 2024 lalu, masih ditemukan wilayah yang belum klir koneksi sinyal provider GSM. Bahkan dari belasan kecamatan yang terdeteksi, ada 9 desa yang sesuai riset online aplikasi, masih blank spot sinyal.

"Blank spot bukan berarti samasekali tidak bisa mengakses internet dan sinyal GSM, namun masih bisa, hanya susah atau belum merata pancarannya," tutur 

Tidak adanya sinyal artinya, sinyal provider GSM belum bisa semuanya masuk, hanya ada satu dan dua provider saja. “Misalnya dengan infrastruktur, tahun ini belum bisa. Paling jika ada menggandeng provider internet agar bisa masuk sampai wilayah yang susah sinyal itu," tambahnya.

Sebenarnya, layanan telepon seluler semakin merata, karena penyebaran Base Transceiver Station (BTS). Baik pada penyedia layanan GSM maupun layanan lainnya. Namun dia juga tidak menampik jika meski sudah tidak blank spot, masih ada yang kesulitan saat harus stabil pancaran frekuensinya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: