UMKM Banyumas Diharapkan Dapat Terlibat dalam Program MBG

UMKM Banyumas Diharapkan Dapat Terlibat dalam Program MBG

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Mikro Kecil Menengah Banyumas (Aspikmas), Pujianto.-ALWI SAFRUDIN/RADARMAS-

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Banyumas sudah dimulai pada 6 Januari 2025 lalu. Namun keterlibatan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) belum ada kepastian.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Banyumas (Aspikmas) Pujianto, menyampaikan program MBG cukup dinantikan pelaku UMKM. Dengan adanya program MBG, merupakan momen produk-produk UMKM bisa terserap dengan anggaran pemerintah.

"Jika ada kepastian program maka ada peluang yang cukup besar untuk diserap UMKM," katanya.

Sampai saat ini, Pujianto mengatakan pihaknya belum ada komunikasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas terkait kepastian keterlibatan UMKM. 

BACA JUGA:MBG Adalah Program Prioritas

BACA JUGA:Pemkab Kebumen Siapkan Rp 15 Miliar Dana MBG

"Sampai hari ini kami belum paham betul mekanismenya seperti apa. Pemerintah punya peranan yang penting untuk memastikan mekanisme dan sasaran sesuai," ucapnya.

Pujianto melanjutkan, meskipun belum ada kepastian, pihaknya sudah dua kali mengikuti workshop terkait pembuatan proposal Program MBG dengan jejaring di Pekalongan dan Depok.

"Di Depok sharing program MBG dengan menghadirkan narasumber dari Badan Gizi Nasional (BGN)," jelasnya.

Ia berharap, pelaku UMKM di Kabupaten Banyumas dapat dilibatkan secara substantif dan sesuai aturan. Pasalnya mayoritas anggota Aspikmas merupakan pelaku UMKM yang bergerak di bidang makanan dan minuman.

BACA JUGA:MBG Diyakini Picu Peternakan dan Pertanian di Kebumen

BACA JUGA:Juknis MBG Untuk Madrasah di Kebumen Belum Turun

"Dari lima ribu anggota, 70 persennya UMKM makanan dan minuman. Didalamnya catering sangat dominan," ungkapnya.

Menurutnya keterlibatan UMKM akan berdampak pada pertumbuhan sekaligus momen startegis membangkitkan dan memulihkan dampak dari pandemi beberapa tahun lalu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: