Pembangunan Pasar Kroya Terhenti Hampir Dua Pekan

Pembangunan Pasar Kroya Terhenti Hampir Dua Pekan

Progres pembangunan Pasar Kroya saat, tidak ada aktivitas pekerja dan pembangunan terhenti hampir dua pekan.-Rayka Diah Setianingrum/Radar Banyumas-

CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Sudah hampir dua pekan, pembangunan Pasar Kroya terhenti. Groundbreaking Pasar Kroya, sebelumnya dimulai September 2024. Hingga saat ini, 40 persen kontruksi bangunan sudah tercapai.

Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Kroya, Mujiono, membenarkan terhentinya pembangunan tersebut. Menurutnya, terhentinya pembangunan Pasar Kroya terhalang oleh anggaran.

"Benar sudah sekitar 10 hari pembangunan Pasar Kroya berhenti," katanya, Kamis (30/1).

Mujiono berharap, pembangunan Pasar Kroya bisa tetap dilaksanakan, dan selesai sesuai jadwal pada akhir Juni 2025. Apalagi, para pedagang sudah mengharapkan agar dapat kembali menempati Pasar Kroya.

BACA JUGA:Desain Pasar Kroya Direvisi, Diusulkan Perluasan Parkir

BACA JUGA:Bangunan Pasar Kroya Perlu Tambahan Lahan Parkir, Rencanakan Ada Kuliner Malam

"Setelah pembangunan fisik selesai kita laksanakan plotting, penempatan pedagang ke area baru yang memerlukan penyesuaian," ujarnya.

Pembangunan Pasar Kroya juga harus dilakukan sesuai dengan siteplan atau perencanaan, terutama adanya lahan parkir yang merupakan kebutuhan mendasar, guna pengaturan arus kendaraan dan lingkungan lalu lintas jalan raya.

"Konstruksi bangunan Pasar Kroya ini kan sesuai dengan kualifikasi standar nasional, jadi pastinya nanti pedagang dan pengunjung dapat merasa nyaman," kata Mujiono.

Sementara itu, Kepala Bidang Pasar Dinas Pedagangan, Koperasi, dan UKM (DPKUKM) Cilacap, Ardana Galuh menyampaikan, terhentinya pembangunan Pasar Kroya dikarenakan adanya perubahan organisasi dan nomenklatur di Kementerian.

BACA JUGA:Soal Pembangunan Pasar Kroya Cilacap, BKB : Jangan Lupakan Sejarah dan Dipolitisir

BACA JUGA:Pasar Kroya Segera Dibangun, Pedagang Minta Gratis Menempati Kios

"Maka saat ini semua anggaran sektor prasarana strategis seluruh provinsi masih terblokir, dan belum turun ke masing-masing provinsi," terangnya.

Galuh menuturkan, pihak kontraktor sudah mengajukan pencairan termin pembayaran 27 persen pada tanggal 6 dan 19 Januari 2025, dengan bobot pekerjaan mencapai 32,98 persen. Sementara total progress keuangan baru 29,45 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: