Mobil Rombongan Guru MI Maarif Pancasan Ajibarang Remuk Ditabrak Truk

Mobil Rombongan Guru MI Maarif Pancasan Ajibarang Remuk Ditabrak Truk

BANYUMAS - 10 guru MIMA NU Pancasan Kecamatan Ajibarang luka-luka setelah mobil yang ditumpangi mereka ringsek ditabrak truk, Selasa (26/7) siang kemarin. Satu guru kritis, enam luka berat karena patah tulang dan tiga orang mengalami luka ringan (rawat jalan). Truk yang bermuatan sepeda motor itu melaju dari arah berlawanan dengan mobil rombongan guru di jalur utama Ajibarang-Wangon, tepatnya masuk Desa Pancasan. mini-bus-ombongan-guru-kecelakaan RINGSEK: Mobil yang membawa rombongan guru kondisinya ringsek setelah tertabrak truk di jalan Wangon-Ajibarang Informasi yang dihimpun dari lokasi kejadian, rombongan guru menggunakan mobil carry warna merah dengan nopol Z 1093 W. Mobil yang dikemudikan Isno tersebut melaju dari arah Wangon dengan jalan menanjak. Dari arah berlawanan atau Ajibarang dengan kondisi jalan menurun dan menikung, melaju truk tronton warna orange dengan nopol B 9698 OYZ yang dikemudikan Suyitno (34) warga Kelurahan Paduraksa Pemalang. Diduga truk oleng karena ban slip. Pengemudi tidak bisa mengendalikan laju kendaraan. Laju truk yang seharusnya menikung kemudian tetap lurus hingga oleng ke kanan. Sementara dari arah berlawanan melaju mobil rombongan guru. Karena jarak yang sudah dekat, tabrakan antara truk dengan mobil carry tak terhindarkan. Kepala MIMA NU Pancasan Rastam SPdI menjelaskan, rombongan guru itu akan mengunjungi salah satu rekan yang hajatan di Desa Banjarsari Ajibarang . Sementara, ia mengaku tidak ikut dalam satu rombongan karena membawa mobil sendiri dan saat rombongan berangkat ia masih menyelesaikan pekerjaan di sekolah. "Rombongan berangkat dulu karena akan mampir menjemput rekan-rekan guru yang sudah pulang ke rumah. Jadi saya dari sekolah memang telat, tetapi saya malah duluan hampir ke Banjarsari. Dan saya di baru dikabari rombongan mengalami kecelakaan," jelas Rastam saat di IGD RSUD Ajibarang. Ia pun langsung ke lokasi dan RSUD Ajibarang. Rombongan guru tersebut terdiri dari enam guru perempuan dan empat guru laki-laki. Kondisi keseluruhan guru mengalami luka dan beberapa diantaranya belum sadarkan diri. Sebagian besar guru berasal dari Desa Pancasan Kecamatan Ajibarang. "Saat ke lokasi guru sudah berada di RSUD. Dan di IGD rumah sakit sudah langsung ditangani medis, beberapa saat kemudian keluarga guru juga datang. Beberapa guru ada yang dirujuk ke Rumah Sakit, dan ada yang rawat jalan,"jelasnya. Untuk kronologis, salah satu warga H Sofi mengatakan, saat kejadian hujan turun di wilayah Pancasan dan sekitarnya. Diduga karena jalan licin, truk dari arah Ajibarang selip dan sopir tidak bisa mengendalikan laju kendaraan hingga menabrak kendaraan dari arah berlawanan. Setelah menabrak mobil rombongan guru MIMA tersebut, truk berhenti sementara mobil carry ringsek. "Mobil carry terhenti setelah roda kendaraan masuk ke selokan hingga tertahan. Sementara truk usai menabrak banting stir kiri dan berhenti di jalurnya. Kondisi mobil ringsek," jelasnya. korban-kecelakaan-mini-bus DIRAWAT: Korban kecelakaan sat dirawat di IGD RSUD Ajibarang Sementara itu, Kaposlantas Ajibarang Aiptu Miswanto melalui anggota Aiptu Arief C menjelaskan, kecelakaan antara truk dengan mobil carry masih dalam penyelidikan. Polisi masih mencari keterangan dari sopir truk dan saksi di lapangan. "Untuk sementara sopir mengaku mengalami slip ban, sehingga tidak bisa mengendalikan laju kendaraan di jalan yang menurun dan menikung. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun 10 orang guru mengalami luka-luka," jelasnya. Dua kendaraan sudah diamankan polisi dan sopir truk juga sudah diamankan. Sekolah Diliburkan Terpisah, Kemenag Banyumas melalui Kasubag Tata Usaha Akhsin mengatakan, Kemenag meliburkan MI Maarif Ajibarang selama dua hari. Libur tersebut sebagai ucapan bela sungkawa dan juga untuk penataan kembali guru yang mengajar di sekolah tersebut. "Kebetulan untuk kepala madrasah tidak ikut rombongan jadi masih bisa melakukan koordinasi. Guru di madrasah tersebut kan tidak ada, jadi harus berkoordinasi dengan guru lain untuk mengajar di madrasah tersebut," jelasnya. Rombongan tersebut terdiri dari tiga guru PNS, enam guru non PNS dan satu sopir. Saat ini, dua orang dilarikan ke Rumah Sakit di Purwokerto, karena satu orang kritis dan sisanya masih di RSUD Ajibarang. (gus/ida)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: