Kecelakaan Kerja Penderes Kembali Terjadi di Purbalingga, Kali Ini Terjadi di Desa Meri
Penderes kelapa terjatuh saat mengambil nira di Desa Meri, Kecamatan Kutasari.-POLSEK KUTASARI UNTUK RADARMAS-
PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Kecelakaan kerja Penderes kembali terjadi di Kabupaten Purbalingga. Kali ini, menimpa Penderes kelapa di wilayah Kecamatan Kutasari, Senin, 13 Januari 2025.
Seorang penderes jatuh dari pohon kelapa di Desa Meri, Kecamatan Kutasari. Akibat kejadian tersebut korban mengalami sejumlah luka dan harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Kapolsek Kutasari Iptu Heru Riyanto mengatakan, kecelakaan kerja penderes tersebut, dialami oleh Tumiarso Sakim (53), warga Desa Meri RT 14 RW 6, Kecamatan Kutasari.
"Korban jatuh, saat mengambil nira hasil sadapan di kebun kelapa yang lokasinya kurang lebih 500 meter dari rumahnya," katanya, Senin, 13 Januari 2025.
BACA JUGA:Lagi, Penderes Nira Kelapa Meninggal Dunia Saat Bekerja di Purbalingga
BACA JUGA:Lagi, Penderes di Purbalingga Meninggal Dunia Usai Terjatuh dari Pohon
Kejadian tersebut pertama kali pleh bernama Suminto (45) warga Desa Meri. Saksi saat itu, dia sama-sama sedang memanjat pohon kelapa untuk mengambil nira, dengan korban.
"Saat sedang memanjat, saksi mendengar suara seperti benda terjatuh. Kemudian ada suara minta tolong," lanjutnya.
Dia kemudian turun dari pohon kelapa untuk mengecek sumber suara. Hasilnya dia melihat korban sudah dalam posisi tergeletak di bawah pohon kelapa. Serta, bagian mulut mengeluarkan darah.
"Saksi kemudian meminta tolong warga untuk mengevakuasi korban ke rumah. Selanjutnya korban dibawa ke rumah sakit," imbuhnya.
BACA JUGA:Penderes di Kutasari Meninggal Dunia Setelah Jatuh dari Pohon Kelapa Setinggi 15 Meter
BACA JUGA:Jatuh Saat Menyadap Nira, Penderes di Karanganyar Purbalingga Meninggal Dunia
Dari hasil pemeriksaan di TKP, korban terjatuh dari pohon kelapa setinggi kurang lebih 10 meter. Penyebabnya diduga akibat pohon licin setelah terkena hujan pada sore hingga malam hari.
"Hasil pemeriksaan awal kondisi korban sadar, mulut mengeluarkan darah, tangan dan kaki tidak bisa digerakkan. Masih akan dilakukan observasi dan pemeriksaan lanjutan oleh dokter," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: