Ancam Kerusakan Makin Parah, Sampah di Jembatan Ambruk di Cilapar Dibersihkan
Sisa sampah ranting dan rumpun bambu di jembatan Cilapar saat dibersihkan, Minggu 29 Desember 2024.-BPBD Purbalingga untuk Radarmas-
PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Jembatan Sungai Ranu di Desa Cilapar Kecamatan Kaligondang ambrol karena erosi pada akhir November 2024 lalu. Pada Minggu 29 Desember 2024 dilakukan kerja bakti gabungan BPBD, relawan, warga dan TNI, Polri dan pemerintah Kecamatan, membersihkan bekas ranting dan rumpun bambu.
"Kerja bakti pembersihan di dekat jembatan yang ambrol itu karena pohon dan rumpun bambu bisa memperparah kerusakan dan erosi jembatan Ranu," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga, Ir Prayitno MSi, Minggu 29 Desember 2024.
Ia menambahkan, sebelumnya sisa penebangan pohon bambu ampel yang terbawa arus sungai menyumbat di bawah jembatan dan menumpuk hingga sepanjang 20 meter. Lalu mengakibatkan aliran sungai Ranu tersumbat dan terjadi Erosi Sungai di bawah jembatan.
"Erosi itu mengakibatkan konstruksi jembatan mengalami kerusakan dan ambruk," tambahnya.
BACA JUGA:Jembatan Sungai Ranu di Desa Cilapar Ambruk, Akses Warga Terputus
BACA JUGA:Jembatan di Bantarbarang Patah, Warga Harus Muter 4 Kilometer ke Kantor Desa
Kondisi itu menyebabkan jembatan ikut jalan desa itu tidak bisa dilalui masyarakat dan kendaraan roda 2 maupun kendaraan roda 4.
Lebih lanjut dikatakan, kerugian ditaksir mencapai Rp 300 juta, dengan panjang jembatan 23 meter. Lalu kerusakan pada jembatan sepanjang 9 meter dan lebar jalan 5 meter.
"Jika hujan deras dengan intensitas tinggi bisa terjadi banjir di wilayah tersebut dan jembatan akan rusak total. Saat ini masih kategori rusak berat," rinci Prayitno.
Pada hari yang sama paska kerja bakti, untuk sementara jalan di tutup menggunakan bambu agar tidak ada pengguna jalan yang melintas. Sebagian besar bekas rumpun bambu sudah dibersihkan dan masih ada sisa rumpun bambu yang belum dibersihkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: