Kematian Akibat DBD di Banyumas Naik
Pengasapan atau fogging di wilayah Kelurahan Purwokerto Kidul oleh Dinkes Banyumas.-YUDHA IMAN/RADARMAS-
PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID - Angka kematian akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Banyumas meningkat tahun 2024. Jumlah kasus juga melonjak dibandingkan tahun sebelumnya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Banyumas, Sito Hatmoko mengatakan meskipun dari data sampai pertengahan Desember pada tahun ini angka kematian akibat DBD di Kabupaten Banyumas meningkat, untuk Case Fatality Rate (CFR) berada di 0,67 persen dan masih di bawah ambang batas satu persen. Dengan CFR dibawah satu persen, capaian CFR DBD di Kabupaten Banyumas sudah memenuhi target nasional yaitu kurang dari satu persen.
"Angka kematian tahun 2024 13 orang. Naik tiga orang dibandingkan tahun sebelumnya," katanya Minggu (29/12).
Sito menjelaskan untuk jumlah kasus DBD tahun 2024, dibandingkan tahun sebelumnya meningkat cukup banyak. Jika tahun 2023 hanya 595 orang, data sampai pertengahan bulan ini kasus DBD di Kabupaten Banyumas 1.953 orang atau naik sampai tiga kali lipat lebih. Mulai tahun 2022 dengan 307 kasus, DBD di Kabupaten Banyumas sampai tahun 2024 masih terus meningkat.
BACA JUGA:Hingga Awal September 2024, 21 Orang di Kabupaten Cilacap Meninggal Dunia Akibat DBD
BACA JUGA:20 Orang di Cilacap Meninggal Akibat DBD
"Angka kesakitan atau Incidence Rate (IR) DBD di Kabupaten Banyumas masih di atas 10/100 ribu penduduk yaitu 104/100 ribu penduduk," terang dia.
Dilanjutkannya meski angka kematian dan kasus DBD meningkat, CFR DBD di Banyumas sejak tahun 2022 turun. CFR DBD di Banyumas tahun 2023 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2022 yaitu sebanyak 2,76 persen. Angka tersebut menunjukkan penurunan CFR DBD yang cukup signifikan.
"Tahun ini melihat data sampai pertengahan Desember, CFR DBD turun 0,8 persen," pungkas Sito. (yda)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: