Atap Hanggar Sampah Kober Bocor

Bagian dalam hanggar sampah Kober sebagian masih tampak becek, Jumat (6/12).-YUDHA IMAN/RADARMAS-
PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID - Berusia lima tahun pada 7 Desember 2024, atap hanggar sampah di Kelurahan Kober saat ini bocor.
Pantauan Radarmas pada Jumat (6/12), hanggar yang diresmikan pembangunannya tahun 2019 silam tersebut di bagian dalamnya sebagian becek. Pada bagian atap tampak beberapa lobang menganga tertembus sinar matahari pagi tanda ada kebolongan pada atap hanggar.
Pekerja Kelompok Swadaya Masyarakat Gempar Jaya, Siti Naenah menginginkan agar kebocoran hanggar dapat segera diatasi. Tidak hanya saat hujan deras, saat intensitas hujan sedang pun kebocoran atap terjadi. Disinggung mengenai dampak kebocoran atap tersebut terhadap kerja pemilahan sampah di hanggar, suka tidak suka pekerja terus bekerja agar sampah tidak menumpuk di hanggar.
"Dikatakan terganggu iya tetapi pemilahan jalan terus. Kalau tidak sampah menumpuk," katanya ditemui Radarmas, Jumat (6/12).
Berbicara honor, Siti yang sudah bekerja memilah sampah di KSM Gempar Jaya menerima uang per minggu Rp 300 ribu yang dibayarkan setiap Sabtu. Dengan waktu kerja per hari dimulai pukul 08.00 hingga 15.00 WIB, dirinya mendapat libur pada hari Minggu.
Ketua KSM Gempar Jaya, Aryo Wibowo menjelaskan dirinya dalam pembinaan KSM di Kelurahan Kober pekan ini sudah melaporkan bocornya atap hanggar sampah. Imbas kebocoran tersebut membuat bagian dalam hanggar sebagian becek. Dengan retribusi sewa hanggar dan kendaraan roda tiga yang dikenakan pada KSM mulai tahun ini, sudah sewajarnya pihaknya menuntut ada perbaikan terhadap kerusakan hanggar.
"KSM didorong membayar retribusi tetapi kami juga meminta agar kondisi hanggar yang dibangun pemerintah diperhatikan," terang dia.
Bowo mengungkapkan dengan iuran pengambilan dan pengelolaan sampah dari masyarakat yang sebagian besar hanya Rp 10 ribu per keluarga, berat bagi KSM untuk melakukan perbaikan hanggar secara mandiri. Kondisinya iuran pengambilan dan pengelolaan sampah yang terkumpul hampir semua habis untuk operasional dan honor pekerja.
"Iuraj agak besar paling dari pasar dan rumah sakit. Itupun pasar bayarnya per tiga bulan," pungkasnya. (yda)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: