Prihatin Produktivitas Panen Padi Turun, Petani Kelurahan Sumpiuh Gropyokan Swadaya Tanpa Imbalan
Petani Gerumbul Karet gropyokan sebagai upaya untuk meningkatkan kembali produktivitas panen padi, Minggu (17/11/2024).-FIJRI/RADARMAS-
BANYUMAS, RADARBANYUMAS.CO.ID - Masyarakat petani di Gerumbul Karet, Kelurahan Sumpiuh, Kecamatan Sumpiuh, prihatin. Sebab, produktivitas panen padi perlakukan kimia maupun organik hasilnya tidak maksimal seperti biasa.
"Dalam kondisi normal, rata-rata petani bisa panen padi kisaran delapan sampai sembilan kuintal/100 ubin. Musim tanam kemarin ini turun sampai lima-enam kuintal," jelas petani Herman Raharjo, Minggu (17/11/2024) di sawah.
Produktivitas panen padi mengalami penurunan lantaran serangan hama tikus. Hingga paska panen, berdasarkan pengamatan petani bahwa populasi tikus masih tinggi.
Di malam hari, petani mendapati hewan nokturnal ini berkeliaran di hamparan sawah seluas sekira 18 hektare yang digarap oleh Kelompok Tani Maju dan Gabungan Petani Organik Sumpiuh (GATOS).
BACA JUGA:Kaur Perencanaan Desa Gumelar Kidul Setiap Hari Dikirim Buntut Tikus
BACA JUGA:Setelah Serangan Tikus, Tanaman Padi di Karangpetir Diserang Hama Burung
"Oleh karena itu, kami melakukan gropyokan tikus dalam rangka persiapan masa tanam. Tikusnya masih banyak," sambung Herman.
Keprihatinan masyarakat petani masih berlanjut. Gropyokan dilakukan secara swadaya oleh kelompok tani. Biaya sendiri membeli karbit untuk meringankan berburu tikus secara manual menggunakan manggar dan kayu.
Bahkan antusias petani tidak kalah menyala di tengah panas matahari yang semakin menyengat. Padahal, tanpa imbalan rupiah untuk satu ekor tikus yang tertangkap.
Petani menyisir pematang dan tanggul. Terbukti, hasil perburuan hampir setengah karung besar tikus terkumpul.
"Tidak ada bayaran perolehan ekor tikus, petani tetap semangat," ujar petani lainnya, Ngadirin di lokasi.
Kesadaran petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Maju dan GATOS bahwa pengendalian hama kembali pada petani dan untuk petani. Berharap upaya gropyokan dapat menekan populasi hewan bernama latin Rattus argentiventer ini pada masa tanam satu. Sehingga, produktivitas panen padi nantinya kembali normal. (fij)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: