Siswa SD Diduga Keracunan Jajanan

Siswa SD Diduga Keracunan Jajanan

Sampel Masih Diperiksa di Laborat BANYUMAS-Lantaran mengalami pusing, mual dan muntah, 10 siswa  SD Negeri Pakunden, Kecamatan Banyumas, diantar guru mereka ke Puskesmas. Pihak Puskesmas kemudian mengambil sampel makanan yang dikonsumsi ke-10 anak tersebut untuk dicek di laboratorium. Pengecekan dilakukan untuk memastikan penyebab pusing, mual dan muntah tersebut.  Kepala Puskesmas Banyumas, dr Tri Feriana mengatakan, ke 10 siswa SD tersebut datang sekitar pukul 09:15 ke Puskesmas diantar oleh guru mereka. Saat datang ke Puskesmas, kondisi anak sudah cukup membaik. Dokter Puskesmas pun memeriksa dan memberikan obat. "Saat datang kondisi mereka sudah membaik. Karena anak-anak itu sudah muntah di sekolah. Pulang dari sini pun mereka sudah lari-lari. Tadi anak-anak yang dibawa merupakan siswa kelas 1," ujarnya. Dia menjelaskan, sampel makanan yang dimakan ke sepuluh anak tersebut kemudian dibawa ke Dinas Kesehatan untuk dicek di laboratorium. Pihak Puskesmas belum bisa memastikan penyebab anak tersebut mual pusing dan muntah karena keracunan makanan. Sebab, belum ada hasil dari laboratorium. Apalagi sebagian besar dari mereka memang belum sarapan pagi. Selain itu, tak semua anak yang mengkonsumsi jajan tersebut merasakan mual pusing dan muntah. "Banyak dari mereka yang ditanya jawabannya belum sarapan pagi, makanan yang dikonsumsi mungkin juga pedas. Ada juga yang makan jajanan yang sama, tapi tidak merasakan pusing mual dan muntah. Karena itu kami belum bisa memastikan," jelasnya. Menurut dia, ada dua jenis makanan yang dibawa sampelnya untuk di uji di laboratorium, antara lain jenis bumbu bubuk instant. Dia menghimbau agar pihak sekolah, dan orang tua lebih mengawasi jajanan yang dibeli oleh anak-anak. Pedagang juga sebaiknya memilah jajanan apa yang bagus untuk di konsumsi anak-anak. "Masyarakat sebaiknya tak berfikir negatif, karena belum terbukti itu adalah keracunan. Anak-anak sebaiknya juga sarapan pagi," paparnya. Dia hanya mengingatkan agar anak-anak sebaiknya diberikan jajanan yang lebih sehat tanpa mengandung zat-zat kimia yang memiliki efek negatif dalam tubuh, pemanis buatan  atau pengawet. (wah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: