TPST Sumpiuh Integrasikan Pengelolaan Sampah dan Budidaya Ikan

BANYUMAS, RADARBANYUMAS.CO.ID - Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Sumpiuh mengintegrasikan Pengelolaan Sampah dan budidaya ikan lele.

Solusi berkelanjutan mengatasi sampah terutama organik dari pelanggan yang masuk ke hanggar.

TPST Sumpiuh kini memiliki empat kolam ikan baru dan telah ditebar benih sebanyak 2.500 ekor lele. Integrasi pengelolaan sampah dengan budidaya yaitu magot dimanfaatkan sebagai pakan lele.

"Saat ini dalam sehari membutuhkan sekira sepuluh kilogram magot untuk dua kali pemberian pakan ke lele," kata Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) TPST Sumpiuh Sutarno, Rabu (23/10/2024).

BACA JUGA:Lampu Hias Bakal Terpasang di Taman Kota Sumpiuh Sebelum Pergantian Tahun

BACA JUGA:Desa Selanegara Kecamatan Sumpiuh Hidupkan Sejarah Jalan yang Nyaris Mati

Air dari kolam lele disebut Sutarno juga dapat dimanfaatkan untuk menyiram tanaman. Sebab, terdapat kandungan unsur hara yang dibutuhkan dalam pertumbuhan tanaman.

Oleh karena itu, integrasi antara pengelolaan sampah dengan budidaya ikan dan tanaman berpotensi dikembangkan di TPST.

Saat ini yang sudah berjalan di Hanggar Sumpiuh integrasi pengelolaan sampah dan demplot ternak ayam petelur dengan pakan magot.

"Kita sedang menunggu bantuan mesin pelet magot," sambung Sutarno.

BACA JUGA:Pasar Hewan Sumpiuh Masuk Lapak Aduan, Dinperindag Kabupaten Banyumas Cek Lokasi

BACA JUGA:DLH Kabupaten Banyumas Lakukan Perbaiki Air Mancur yang Rusak di Tamkot Sumpiuh

Kolam ikan baru berasal bantuan tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility (CSR). Sebelumnya, TPST Sumpiuh sudah memiliki satu kolam sederhana untuk memelihara lele.

Dengan adanya penambahan empat kolam ikan sekaligus mendorong TPST Sumpiuh untuk lebih meningkatkan pengelolaan sampah. (fij)

Sumber: