Memasuki Musim Penghujan, BPBD Banyumas: Waspadai Bencana
Dengan jas hujan, pengguna jalan menerabas hujan yang mengguyur jalan Jenderal Soedirman, Purwokerto, Selasa (24/9).-DIMAS PRABOWO/RADARMAS-
PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat mulai mengguyur wilayah Kabupaten Banyumas dan sekitarnya sejak beberapa hari lalu.
Mengutip dari rilis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Semarang, yang dibagikan melalui BPBD Banyumas, menyebutkan, adanya dinamika atmosfer yang menyebabkan peningkatan suhu permukaan air laut di Laut Jawa bagian utara.
Dengan peningkatan suhu tersebut, telah menambah uap air yang signifikan, memicu pertumbuhan awan konvektif. Ditambah dengan kondisi labilitas udara dan kelembapan yang tinggi.
Fenomena tersebut berpotensi memunculkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di beberapa wilayah Jawa Tengah.
BACA JUGA:Lukisan Kuno Ditemukan di Tebing Sungai Pundung Banjarnegara
Wilayah-wilayah yang diprediksi terdampak cuaca ekstrem ini mencakup Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Brebes, Tegal, Pemalang, Cilacap, dan sejumlah kabupaten lainnya.
Dengan demikian, BMKG mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, puting beliung, pohon tumbang, serta sambaran petir, khususnya bagi yang tinggal di daerah rawan bencana.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas, Budi Nugroho, turut memberikan himbauan terkait potensi cuaca ekstrem yang akan datang.
“Kita saat ini sedang dalam periode kemarau basah, dan memasuki musim penghujan yang diprediksi mulai sekitar akhir September hingga awal Oktober," ujarnya.
BACA JUGA:KPU Cillacap Mulai Terima Logistik Untuk Pelaksanan Pilkada 2024
Ia juga menghimbau kepada masyarakat duntuk selalu mempersiapkan diri dan memantau informasi cuaca dari BMKG.
"Jika ada info resmi tentang hujan lebat, sebaiknya hindari daerah-daerah yang berpotensi terkena bencana, terutama bagi yang tinggal di wilayah rawan bencana," himbau Budi.
Budi Nugroho juga menekankan pentingnya kewaspadaan dan kesiapan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi yang dapat timbul akibat cuaca ekstrem ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: