FEB Unsoed Kuatkan Kelembagaan Kelompok Usaha Melalui Program PKM Penerapan Iptek

FEB Unsoed Kuatkan Kelembagaan Kelompok Usaha Melalui Program PKM Penerapan Iptek

KOMITMEN NYATA. Ketua Tim PKM Penerapan Ipteks FEB Unsoed Dr. Lilis Siti Badriah (tengah, kerudung abu-abu) dengan segenap tim memberikan bantuan wajan kepada kelompok usaha Manggar Sari di Desa Susukan, Kecamatan Sumbang. -JUNI R/RADARMAS-

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID  - Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unsoed, terus berkomitmen untuk memberdayakan masyarakat lewat berbagai saluran. Kali ini melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Penerapan Ipteks, komitmen itu semakin nyata diwujudkan. 

Ketua Tim PKM Penerapan Ipteks FEB Unsoed Dr. Lilis Siti Badriah, SE, MSi menuturkan, program PKM rutin dilakukan setiap tahun. Untuk tahun ini ia bersama tim yang terdiri dari Dra. Dijan Rahajuni, MSi, Dra. Nunik Kadarwati, MSi, Dr. Barokatuminalloh, SE, MSc bahu membahu melakukan pelatihan dan pendampingan Kelompok Usaha Manggar Sari di Desa Susukan, Kecamatan Sumbang. 

"Mereka bergerak dibidang usaha gula kelapa. Tantangan yang dihadapi adalah, kelompok tersebut belum mengoptimalkan peran kelompok sebagai kelembagaan usaha dalam  mengembangkan usahanya. Dengan kata lain, secara manajemen organisasi masih belum optimal," kata dia. 

Menurutnya, selain produk yang berkualitas salah satu aspek vital yang harus ada adalah manajemen organisasi yang mumpuni. Ia menuturkan, untuk bisa mengembangkan sebuah usaha dua hal tersebut, mesti berjalan selaras. 

"Kegiatan kami antara lain menyoroti aspek kualitas produk gula kelapa. Untuk memberikan literasi pentingnya standarisasi produk, kami melakukan penyuluhan, sedangkan prakteknya kami kolaborasi dengan Dosen prodi teknologi pangan," tuturnya. 

Penguatan lembaga ia sampaikan, juga menjadi salah satu aspek yang terus dikuatkan dalam program PKM tersebut. 

"Untuk penguatan kelembagaan, kami berusaha menanamkan kesadaran, memotiviasi, serta memberikan literasi pentingnya kelembagaan usaha untuk mendorong pengembangan usaha. Untuk perencanaan dan manajemen dalam mengelola usaha, juga kita terus berikan berbagai pelatihan dan pendampingan," terangnya. 

Untuk menguatkan anggota kelompok, salah satu yang pihaknya lakukan adalah mengaktifkan berbagai pertemuan yang sifatnya produktif. 

"Bagaimana kelompok bisa mendorong penguatan usaha. Kalau solid akan banyak menarik berbagai program bantuan atau kolaborasi dari pemerintah," ucapnya. 

Berikutnya, soal pembukuan juga menjadi aspek yang dikuatkan dalam kegiatan PKM ini. Ia melihat, kelompok usaha mesti mempunyai kemampuan pembukuan yang terstruktur juga rapih. 

"Sudah punya pembukuan tapi masih seadanya.  Kami berikan pemahaman manajemen pembukuan yang baik, kami beritahu buku apa saja yang mesti ada dalam kelompok," paparnya. 

Program PKM itu ia mengatakan, dimulai dari Maret sampai Oktober nanti. Saat ini masih berproses. 

"Kita saat ini tetap aktif melakukan pendampingan ke desa serta membuka kesempatan untuk konsultasi. Kami juga salurkan bantuan berupa alat produksi wajan, karena sudah banyak yang aus dan bisa menurunkan kualitas dari produk gula kelapa," paparnya. 

Pihaknya berharap, program PKM ini bisa menebar banyak manfaat. Terutama dari segi penguatan kelembagaan, agar kelompok usaha yang didampingi bisa naik kelas dan lebih berdaya. (res/Ads)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: