DKPP Klarifikasi ke Pencetus Sroto Klamud

DKPP Klarifikasi ke Pencetus Sroto Klamud

FOTO BARENG: Pemilik Sroto Klamud berfoto bersama perwakilan dari DKPP Purbalingga, kemarin. BUDI CAHYO UTOMO/RADARMAS PURBALINGGA-Kabar Purbalingga yang meraih juara 1 dalam lomba makanan khas Jawa Tengah di TMII Jakarta pada 27-28 Juli kemarin mengagetkan pencetus Sroto Klamud Toyareja. Pasalnya, dia mengaku tidak tahu jika produk kreasinya yakni Sroto Klamud ikut dilombakan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Purbalingga dalam ajang tersebut. Hal ini juga sempat ramai di media sosial. Mendapat kabar tersebut, Kasi Konsumsi Pangan DKPP Purbalingga, Lejar Hatininggar SSos menemui pencetus dan pengelola Sroto Klamud Toyareja, Hadiyah Rubi Wahyuni. Lejar Hatininggar menjelaskan tentang awal mula diangkatnya Sroto Klamud dalam lomba yang diadakan oleh Badan Penghubung Provinsi Jawa Tengah di Jakarta. “Sebenarnya sebelum lomba, kami dua kali datang ke Sroto Klamud ini untuk memberitahukan tentang lomba itu. Namun, saat kami ke sini, kami tidak bertemu dengan pemiliknya langsung karena kebetulan sedang tidak ada di tempat. Kami melombakan Sroto Klamud ini murni ingin mempromosikan kuliner lokal Purbalingga. Kami mohon maaf apabila terjadi miskomunikasi ini,” tutur Lejar Hatininggar. Dia menambahkan, hampir setiap tahunnya, DKPP melombakan produk kuliner lokal di ajang tersebut. Pihaknya juga tidak membawa serta pemilik kuliner karena keterbatasan anggaran. “Dalam lomba, kami juga menyampaikan ke pengunjung kalau Sroto Klamud ini adanya ya di Toyareja,” ungkapnya. Owner Sroto Klamud, Hadiyah Rubi Wahyuni didampingi adiknya, Arief Nugroho mengaku lega mendengar klarifikasi itu. Semula pihaknya merasa ada yang kurang pas karena DKPP belum meminta izin produknya dilombakan. Menurut dia, ada semacam etika yang dilanggar. Arief menjelaskan, trade mark Sroto Klamud ya hanya satu di Toyareja. Sroto Klamud ini juga sudah iconik dengan Mba Yuni sebagai pencetusnya. Jadi menurutnya,wajar saja kalau kakaknya itu kaget. Usai mendengarkanklarifikasi dari perwakilan DKPP, Hadiyah Rubi Wahyuni mengaku lega. “ Sekarang saya sudah lega dan memaafkan. Saya juga bersyukur inovasi Sroto Klamud yang saya rawat sejak lama ini bisa dipromosikan,” tambahnya. Wanita yang akrab dipanggil Yuni ini juga berencana untuk terus mengembangkan kreasi produknya. “Saya akan mempercantik tampilan batok kelapa mudanya agar semakin menarik,” tambahnya.(bdg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: